YANG lama sudah tidak memadai sebagai tempat ibadat umum dengan jumlah umat yang semakin banyak. Meski dari struktur bangunan masih kokoh dan kuat.
Maka, mulai dipikirkan membuat bangunan gereja baru yang lebih memadai. Agar mampu menampung jumlah umat yang ingin beribadat di tempat yang lebih luas dan memadai.
Maka, jadilah kemudian bangunan baru Gereja St. Fidelis dari Sigmaringen di Sejiram, Kecamatan Seberuang, Kabupatan Kapuas Hulu, Kalbar.
Paroki Sejiram ini masuk ranah wilayah pastoral Keuskupan Sintang.
Latar belakang historis
Pembangunan bangunan baru Gereja St. Fidelis dari Sigmaringen di Sejiram ini berawal dari kerinduan umat untuk memiliki tempat ibadah yang lebih besar dan baru.
Selama ini, umat Paroki Sejiram menggunakan bangunan gereja lama – kini sudah menjadi bangunan cagar budaya.
Dimulai 2016, terhenti dua tahun karena pandemi
Gereja St. Fidelis dari Sigmaringen “Jilid 2” yang baru ini mulai dibangun tahun 2016.
Target proyek pembangunan bangunan gereja baru ini diperkirakan akan selesai dalam kurun waktu lima tahun (2016-2021).
Namun pelaksanaan proyek pembangunan sempat terhenti dua tahun, karena wabah covid-19.
Puji Tuhan. Mulai 2 April 2022 dimulai kembali proyek pembangunan. Dan hasilnya terjadi tanggal 7-8 Juli 2022 kemarin.
Gereja St. Fidelis dari Sigmaringen “Jilid 2” ini diberkati dan kemudian diresmikan.
Paroki perdana di Kalbar
Menurut Uskup Keuskupan Sintang, Mgr. Samuel Oton Sidin OFMCap, Paroki St. Fidelis Sejiram ini merupakan paroki perdana di Kalimantan Barat.
Pada hari Kamis, 7 Juli 2022, telah dilaksanakan upacara peresmian bangunan gereja baru tersebut. Dihadiri antara lain oleh:
- Bupati Kabupaten Kapuas Hulu: Fransiskus Diaan, SH.
- Anggota DPR RI Komisi II Dapil Kalbar sekaligus mantan Gubernur Kalbar periode 2008-2018: Drs. Cornelis MH.
- Uskup Keuskupan Sintang: Mgr. Samuel Oton Sidin OFMcap.
- Uskup Keuskupan Agung Pontianak: Mgr. Agustinus Agus.
- Pastor Paroki St. Fidelis Sigmaringen Sejiram: Romo Yohanes Sukiman CP.
- Seluruh anggota Dewan Pemerintahan Kabupaten Kapuas Hulu.
- Segenap umat Keuskupan Sintang.
Pendedikasian Gereja St. Fidelis Sigmaringen Sejiram akhirnya mencapai titik purnanya hari Jumat, 8 Juli 2022. Terjadi prosesi pemberkatan bangunan gereja yang baru ini. Dalam Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Bapa Uskup Keuskupan Sintang, Mgr. Samuel Oton Sidin OFMCap sebagai selebran utama.
Ikut bersama di altar Mgr. Agustinus dan sejumlah imam lain yang berkarya di wilayah pastoral Keuskupan Sintang.
Empat fungsi penting
Mgr. Samuel dalam homilinya menegaskan ada empat hal penting fungsi gereja:
- Gereja merupakan tempat menyimpan benda-benda suci.
- Gereja sebagai sarana untuk tempat doa dan perayaan sakramen-sakramen gereja.
- Gereja harus menjadi sarana penguat persaudaraan, peneguh iman dan pemersatu umat.
- Gereja dilarang dipakai untuk kegiatan profan yang bertentangan dengan moral.
“Yesus dalam Injil Lukas 19:45 menegaskan kesakralan gereja sebagai tempat kudus perjumpaan Allah dan manusia. Bukan sebagai tempat berjualan,” ungkap Mgr. Samuel.
Harapan Monsinyur Samuel bahwa semoga Gereja St. Fidelis dari Sigmaringen “Jilid 2” ini bisa menjadi sarana yang menumbuhkan iman kristiani yang militan. Namun jangan sampai pula lalu melupakan akar sejarahnya.
Awal mula kekatolikan di Kalbar
Karena di Sejiram inilah terjadi awal mula ditaburkannya bibit-bibit imam kristiani di Kalbar.
“Umat diharapkan memiliki semangat militansi sebagai orang kristiani. Sehingga tidak gampang ikut arus, melupakan budaya dan sejarah kekatolikan yang sejak awal ditaburkan oleh para misionaris di Sejiram ini,” demikian harapan Monsinyur Samuel.
Harapan senada disampaikan oleh Mgr. Agustinus Agus yang pernah mengampu tugas sebagai prelatus di Keuskupan Sintang sebelum bertugas di tempat baru: Keuskupan Agung Pontianak.
“Gereja baru ini wajar dibagun lagi, karena Sejiram merupakan cikal bakal Gereja Katolik di Kalbar. Para misionaris awal -para imam, suster, dan bruder- datang ke sini untuk membawa Kabar Sukacita Kristus kepada umat.
Merekalah yang sangat berjasa dan kemudian ikut menentukan masa depan kita sekarang. Berkat jasa merekalah kita bisa menjadi seperti sekarang ini,” kata Mgr. Agus.
“Maka patut kita bersyukur atas gedung gereja yg baru ini serta melanjutkan apa yang telah mereka wariskan kepada kita,” ungkap uskup yang piawai berpantun ini. (Selesai)