Datang kepada Tuhan Membawa Beban

0
482 views
Beban hidup

Rabu 13 Desember 2023.

  • Yes. 40:25-31.
  • Mzm. 103:1-2,3-4,8,10.
  • Mat. 11:28-30.

TIDAK ada yang bilang menjalani hidup ini mudah. Hidup memang berat. Namun, selalu ada cara agar kita bisa bertahan bahkan mampu menapaki setiap perjalanan dari kehidupan kita.

Sebagai manusia, untuk bertahan dalam gelombang kehidupan ini, kita harus bergerak dan bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup. Meski begitu, ada beberapa dari kita yang merasa setelah bekerja keras, masih jauh dari tujuan hidupnya. Hidup terasa berat, karena sekeras apa pun berusaha, keberhasilan tak kunjung hadir.

“Dulu saya mempunyai mimpi hidup bahagia bersama dengan pasangan dan anak cucu di usia senja,” kata seorang ibu. “Pada awalnya saya merasa bahwa mimpiku akan bisa terwujud, karena aku punya pasangan yang setia dan anak-anak yang sehat, pintar dan baik hati,” sambungnya.

“Untung dan malang siapa yang tahu, karena di tengah segala kebahagiaan dalam perjalanan hidup ini, mimpiku seakan hancur berantakan,” ujarnya. “Suamiku yang menjadi tulang punggung keluargaku, menghadap Tuhan di usia yang masih muda, yakni 40 tahun,” lanjutnya.

“Ketika suamiku berpulang anak-anak masih kecil. Kenyatan itu memaksaku untuk cepat bangkit dan belajar bagaimana menjadi ibu dan bapak keluarga. Saya percaya rencana Tuhan itu yang terbaik, meski kadang harus melewati aneka kesulitan dan penderitaan,” ujarnya.

“Meski hidup tidak selalu mudah dijalani, namun hatiku penuh rasa syukur karena boleh mendampingi dan membesarkan anak-anak, dengan kasih karunia Tuhan,” urainya.

“Berpikir positif menjadi dasar setiap langkahku, dan selalu yakin akan penyertaan dan pendampingan Tuhan,” sambungnya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”

Yesus menegaskan undangan-Nya yang indah;” Datanglah kapada-Ku,” Ia mengundang kita untuk masuk ke dalam hati-Nya yang lembut dan penuh belas kasih.

Undangan ini juga mengingatkan kita bahwa masa Adven bukan sekedar menanti datangnya hari Natal.

Lebih dari itu, Tuhan mengundang kita untuk mengambil bagian dalam belas kasih-Nya yang tak pernah henti dicurahkannya bagi semua manusia. Dalam persatuan dengan-Nya manusia ditopang dan disertai.

Hal ini bukan berarti hidup kita akan tanpa beban atau masalah, melainkan Ia akan selalu menyertai dan memberi kita kekuatan untuk menghadapi setiap beban kehidupan.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku mampu membuka hati kepada kasih Tuhan dan memenuhi undangan Tuhan untuk tinggal di dalam kasih-Nya?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here