Dendam Menutup Masa Depan

0
435 views
Ilustrasi - Herodes Antipas by biblical archeology society

Sabtu, 30 Juli 2022

  • Yer. 26:11-16,24.
  • Mzm. 69:15-16,30-31,33-34.
  • Mat. 14:1-12.

“Ketika Anda memaafkan, memang Anda tidak bisa mengubah masa lalu, tetapi Anda yakin bisa mengubah masa depan.” (Bernard Meltzer)

Inilah rahasia dari Hukum Kasih yang diajarkan Tuhan Yesus, yaitu untuk membuka mata hati kita agar mampu melihat masa depan dan kembali menata pengharapan yang lebih baik.

Ketika mata hati manusia dibutakan oleh berbagai keinginan untuk membalas dendam, maka hidup manusia akan berada dalam kegelapan.

Untuk itulah Yesus mengajar Hukum Kasih yang akan memberikan terang dan masa depan yang penuh harapan dan kedamaian.

“Saya tidak ada lagi rasa marah pada mereka yang telah menyakiti diriku,” kata seorang bapak.

“Saya tidak mau menanggung kebencian yang membuat diriku semakin terpuruk,” lanjutnya.

“Dulu memang saya marah dan pernah bersumpah tidak akan lagi mengakui mereka sebagai saudaraku,” ujarnya.

“Namun kemudian setelah saya renungkan, semua dendam itu justru membuatku menderita,” lanjutnya.

“Aku menjadi kasihan dengan diriku sendiri yang harus menanggung beban batin karena rasa dendam,” lanjutnya lagi.

“Maka ketika mereka sedang kesusahan karena ibu mertua mereka meninggal, saya datang melayat,” ujarnya.

“Kedatangan saya disambut baik oleh mereka dan kami sempat berbicara dan saling menyapa,” ujarnya lagi.

“Sejak saat itu benteng dendam di hatiku runtuh, saya merasa dibebaskan dari beban berat,” katanya.

“Dengan memaafkan dan mengusahakan perdamaian, saya menerima mereka dalam hidupku dengan segala keunikannya,” lanjutnya.

“Yang terjadi pada masa lalu tidak akan berubah namun masa depan bisa kita temukan warna dan realitas yang baru,” tegasnya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya.

Karena Yohanes pernah menegornya, katanya: “Tidak halal engkau mengambil Herodias.”

Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut akan orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi.”

Satu pesan dan ajaran yang menarik untuk kita dari pengalaman Herodes ini adalah supaya selalu hidup jujur dan tidak dikendalikan oleh rasa marah serta dendam.

Selama kita membuka hati untuk orang yang bersalah kepada kita dan melakukan hal-hal yang baik, pikiran dan perasaan kita pun pasti akan selalu aman: tidur pun aman, makan pun aman dan berdoa pun aman.

Herodes marah dan tersinggung karena ditegur oleh Yohanes Pembaptis atas tindakan salahnya. Bukannya menerima teguran itu tetapi justru melawan kebenaran.

Mungkin kita menolak teguran sesama, yang isinya kita tahu, bahwa itu benar.

Lalu kita marah dan malu, hingga untuk menutupi perasaaan itu, kita berusaha membalasnya dengan satu tindakan yang sangat mematikan.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku menerima dengan hati terbuka kritik dan teguran sesamaku?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here