Dewan Pendidikan Babel: Jangan Politisir Pendirian Seminari!

0
1,825 views

KETUA Dewan Pendidikan Provinsi Bangka Belitung (Babel), Suryadi Suhoed, mengingatkan kasus pendirian sekolah seminari di Desa Mangkol Kabupaten Bangka Tengah, jangan sampai dipolitisir agar permasalahanya tidak semakin rumit.

“Saya melihat masalah rencana pendirian sekolah seminari yang ditentang kelompok masyarakat ini rawan dipolitisir oknum tertentu, sehingga rentan memicu konflik sosial,” ujarnya di Koba, Rabu.

Penolakan tersebut karena bangunan sekolah seminari berdekatan dengan tempat aktivitas keagamaan umat Islam, seperti Masjid Nur Kartini dengan jarak 150 meter, Mushola Ar Rahman sekitar 20 meter dan TPU (Tempat Pemakaman Umum) umat muslim berjarak sekitar 50 meter.

Hingga saat ini penolakan dari masyarakat, tokoh agama Islam dan lainnya terus terjadi dan bahkan beberapa waktu lalu ada pihak yang mengusulkan masalah itu dibawa ke DPRD yang tentunya akan memperburuk suasana karena di DPRD tempat politisi berkumpul.

“Saya meminta kepada seluruh pihak terkait agar mempercayakan penyelesaian permasalahan itu kepada Pemkab Bangka Tengah, karena semua itu merupakan tanggung jawab pemda setempat dan kami dari FKUB mampu menyelesaikanya,” ujarnya.

Menurut dia, adanya penolakan pendirian sekolah seminari bukan dikarenakan masyarakat tidak setuju dengan keberadaan skolah tersebut, namun permasalahannya adalah masyarakat menolak tanahnya dibangun sekolah tersebut karena di daerah itu masyoritas umat Islam.

Ia mengatakan, jika pembangunan gedung sekolah seminari di lingkungan yang mayoritasnya adalah masyarakat beragama kristen, tentunya tidak akan menimbulkan pro dan kontra di masyarakat karena memang sesuai pada tempatnya.

Ia mencontohkan seperti sekolah kristen Budi Mulya di Kota Pangkalpinang hingga saat ini keberadaanya tidak menimbulkan penolakan dari masyarakat, karena memang lokasinya tepat yakni di kawasan penduduk yang mayoritas beragama nonmuslim.

“Jika sekolah seminari itu didirikan di sekolah Budi Mulya di Pangkalpinang, tentunya tidak akan ada penghalang, sehingga seharusnya Pemkab Bateng memerhatikan waktu dan tempat rencana pendirian sekolah tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Ia mengatakan, jika permasalahan sekolah seminari itu berhasil dipolitisir oknum tidak bertanggung jawab ke arah isu agama, maka tidak menutup kemungkinan ke depannya kondisinya akan lebih memanas dibandingkan saat ini karena isu agama sangat sensitif.

Konflik antarumat beragama sudah sering terjadi di beberapa daerah di Indonesia yang berujung pada kerugian materi dan jatuhnya korban jiwa dari kedua belah pihak yang sedang konflik, sehingga saya meminta agar masalah ini tidak dipolitisir ke arah isu agama.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here