Di Bawah Terik Matahari, Umat Paroki Stella Maris Siatan – Pontianak Terharu Saksikan Drama Penyaliban Yesus

0
847 views
Pentas tablo Kisah Sengsara Tuhan oleh 37 OMK Paroki Stella Maris Siantan, Pontianak. (Br Kasta MTB)

ORANG Muda Katolik  (OMK) Stella Maris Siantan Pontianak merefleksikan Kisah Sengsara Yesus dengan  mementaskan tablo Penyaliban Yesus. Tablo penyaliban ini dipentaskan di halaman Gereja Stella Maris Siantan, Jumat 30 Maret 2018, mulai pukul 08.00. WIB.

Dalam pengarahannya sebelum pementasan mulai, Pastor Paulus Yopi MSC, Pastor Rekan Gereja Stella Maris, mengingatkan  para pemain  bahwa tablo ini ini adalah media pewartaan iman.

“Kalian semua bertugas mewartakan betapa besar cinta Tuhan kepada manusia, sampai Ia rela mati di kayu salib. Karena itu,  laksanakan pementasan ini dengan serius,” katanya sembari  mohon kekuatan dan kelancaran pentas dan berkat pengutusan.

Drama kisah sengsara Tuhan ini diawali di pelataran Gua Maria di samping kanan gedung gereja. Adegan Perjamuan Terakhir Yesus bersama murid-murid-Nya tersaji di awal pentas dan baru kemudian menyusul adegan-adegan di Taman Getsemani, Yesus dicium oleh Yudas, Yesus ditangkap oleh prajurit Romawi dan dalam situasi keruh dan ribut dan Petrus lalu mengayunkan pedang,  mengenai dan  memutus satu daun telinga seorang prajurit.

Adegan selanjutnya adalah Yesus yang dibawa untuk dihadapkan ke Mahkamah Agama, lalu ke Pilatus,  dan kemudian dikirim ke Raja Herodes.

Yesus disesah, dipaksa memanggul salib dan diarak.

Di sepanjang perjalanan itu, Yesus dicaci, dihina dan dicambuk, jatuh, bertemu dengan Veronika, dan sesorang yang menolong memanggul salib. Adegan terakhir adalah proses penyaliban Yesus. Di bawah salib Yesus,  Maria didampingi seorang rasul yang dikasihi memandangi Yesus sambil berurai air mata.

Suasana hening.

“Serdadu” Romawi datang membawa salib.

Pembacaan puisi

Albertha Kurniawati,  umat yang menyaksikan pentas kisah sengsara itu, berbisik, “Drama ini ‘mengerikan’ dan menyedihkan. Betapa menderitanya Yesus  saat mengalami penyiksaan penuh kebencian ini.”

Dalam keheningan, tampillah Chatarina Pancer Istiyani, pendamping OMK Stella Maris,  membacakan puisi  iptaannya.

Kemenangan atas Maut

Manusia, lihatlah…
Dia yang telah rela dikhianati,
Ditukar dengan 30 keping uang perak
Ditangkap
Ditampar
Diolok-olok
Dicerca maki
Diludahi
Dipukuli
Dicambuk cemeti berujung paku tajam
Dimahkotai duri
Kulit tercabik… tersayat
Bahu dibebani palang
Yang jatuh terjerembab, terseret …
Dan aaaarrggh … Dia disalib.
Ya … dia disiksa secara perlahan dan kejam
Agar jiwa raga-Nya menderita sengsara.

Manusia …
Jangan tertunduk, lihatlah
Tubuh-Nya tergantung di salib hina
Kepala-Nya tertunduk melunglai
Darah bercampur peluh mengalir dari luka-luka di kepala
Wajah-Nya … rambut-Nya basah darah
Ya, darah yang mengalir dari kepala
Bertemu dengan darah yang mengalir dari
Telapak tangan di dada …

Laksana sungai, darah terus mengalir
Semakin deras karena lambung yang
Tertikam … membanjir hingga ujung kaki …
Dan kayu salib pun memerah
Darah membasahi bebatuan Golgota …

Kini semua telah pergi … sunyi
Angin  semilir sendu menerpa segala perih
Bebatuan dan tanah tercekam tanpa suara
Langit gelisah, pilu, tanpa bisik
Yaaaa … sunyi … tanpa jerit dan erangan lagi
Wahai manusia apa yang kau rasa?

Dari atas  salib-Nya, Dia mengasihimu … mencintaimu
Menyelamatkanmu dan menebus dosamu …
Dia mati …
Dengan kasih Ilahi-Nya yang sempurna…
Dia mengalahkan kuasa maut …
Inilah … kemenangan cinta atas dosa …

Yesus didera dan disesah.

Penuh penghayatan

Muda-mudi Katolik yang tergabung dalam OMK Stella Maris ini menampilkan pentas tablo itu penuh penghayatan . Mereka rata-rata  berstatus mahasiswa/ atau pelajar. Tidak heran, kalau umat yang hadir antusias mengikuti adegan demi adegan dari awal sampai akhir, meskipun harus berdiri dalam  cuaca panas.

Stefanus Paras Agung, Koordinator OMK Stella Maris Siantan Pontianak menjelaskan, pemain tablo ini sebanyak 37 orang muda, terdiri dari  20  pemuda dan 17  pemudi.

Niko, siswa SMAN 2 Pontianak, memerankan Yesus dalam tablo ini. Ia merasa bangga ditunjuk memerankan Yesus. “Peran ini menjadi sarana saya memahami betapa berat sengsara dan wafat Tuhan Yesus, sebuah refleksi tentang cinta,” ungkapnya.

37 OMK pendukung pentas tablo Kisah Sengsara Tuhan di hari Jumat Agung (31/3) di Paroki Stella Maris Siantan, Pontianak.

Pastor Kornelius Kuli Keban MSC, Pastor Kepala Paroki Stella Maris Siantan Pontianak, berpesan agar kita semua berani berbuat kebaikan apa pun risikonya.

”Pementasan drama penyaliban Yesus ini mau mengajak kita semua untuk berani berbuat baik,  meskipun harus menderita. Marilah kita semua menimba kekuatan dari peristiwa  karya keselamatan ini,” ungkapnya.

Kredit foto: Br. Benardinus Sukasta MTB

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here