• Bacaan 1: Bar. 5:1-9
• Bacaan 2: Flp. 1:4-6,8-11
• Injil: Luk. 3:1-6
Hidup di dunia seolah sebuah rangkaian, dimana ada saat mulai ada pula saat berakhir. Ada saat lahir ke dunia, ada pula saat meninggalkan dunia. Allah memulai karya-Nya dengan kisah penciptaan dan suatu saat akan mengakhiri apa yang telah diciptakan-Nya di dunia.
Dari awal hingga akhir, Allah ingin senantiasa bersama ciptaan-Nya.
Maka manusia diciptakan kudus sama seperti Allah, karena merupakan gambaran atau citra Allah sendiri. Sehingga dengan kekudusannya itu manusia bisa hidup bersama-Nya di Taman Firdaus dalam kekekalan.
Namun manusia “telah membuang dirinya” melalui tipu muslihat Iblis. Keadaan yang menyebabkan manusia terusir dari Taman Firdaus. Manusia jatuh ke dalam belenggu dosa.
Telah banyak utusan dan nabi yang diutus untuk mempertobatkan manusia namun semuanya ditolak bahkan dibunuh, termasuk Putera-Nya sendiri.
Yohanes Pembaptis sebagai nabi terakhir, diutus mempersiapkan kedatangan Allah Putera, yaitu Tuhan Yesus. Manusia harus dipertobatkan dahulu untuk bisa menyambut kedatangan Allah Putera di dunia.
“Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu, seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.”
Demikian seru Yohanes kepada bangsanya Yahudi saat membaptis di Sungai Jordan.
Ajakan pertobatan ini, sebenarnya memang telah jauh-jauh waktu disampaikan oleh Nabi Yesaya:
“Hai Yerusalem, hendaklah engkau menanggalkan pakaian kesedihan dan kesengsaraanmu, lalu mengenakan perhiasan kemuliaan Allah untuk selama-lamanya.”
Dalam peneguhannya kepada Gereja di Filipi, Rasul Paulus memberikan semangat:
“Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.”
Di masa Advent ini, kita diundang menyadari karya penyelamatan Allah pada saat kedatangan Tuhan Yesus yang kedua di dunia atau Parousia.
Pesan hari ini
Renungkanlah semua kesalahan yang pernah dibuat, bertobat, dan berbalik kembali ke jalan yang lurus.
Dia yang memulai dengan karya penciptaan-Nya dan Dia pula yang akan mengakhirinya di dunia ini saat akhir zaman nanti.
“Harapan dapat mengalahkan rasa takut jika kita percaya.”
