Didatangi Arwah Seorang Nyai

0
0 views
Ilustrasi: Makam di Sungai Raya, Pontianak. (Mathias Hariyadi)

Puncta 2 November 2024
Peringatan Arwah Semua Orang Beriman
2Makabe 12: 43-45 dan Yohanes 6:37-40

SEORANG teman yang menjadi dosen di APMD Yogyakarta pernah bercerita. Ketika sedang mendampingi kuliah kerja lapangan di sebuah desa di Purworejo, suatu malam dia didatangi arwah seorang ibu tua berkebaya. Ibu itu berdandan dan berpakaian seperti zaman Ibu Kartini.

Malam itu hujan sangat deras. Ibu tua itu menampakkan diri cukup lama. Teman itu dengan jelas melihat kehadirannya. Ia takut dan tak tahu apa maksud kedatangannya. Setelah itu terdengar suara kentongan bertalu-talu dari segala arah desa.

Ternyata banjir bandang datang. Suara “titir” kentongan itu tanda bahaya untuk segera mengungsi. Para mahasiswa membantu para lansia mencari tempat aman di Balai desa.

Setelah air surut di pagi hari, dosen itu berjalan-jalan di kampung. Ia menemukan sebuah makam dengan nama seorang Nyai. Menurut keterangan penduduk, Nyai itu adalah cikal bakal leluhur dari desa di situ.

Ia membatin, mungkin Nyai tua tadi malam datang ingin memberitahu akan datangnya bencana banjir yang melanda desa itu.

Ia makin percaya bahwa ada kehidupan setelah peziarahan di dunia ini selesai. Ada dunia abadi setelah dunia sekarang ini.

Hari ini Gereja Katolik memperingati arwah semua orang beriman. Dalam Credo, kita percaya akan Persekutuan para Kudus yaitu kita yang masih hidup di dunia ini, maupun semua Orang Kudus di surga, dan semua orang yang telah meninggal.

Persekutuan inilah yang disebut Tubuh Mistik Yesus Kristus. Di hadapan Tuhan, orang-orang yang sudah dipanggil itu tetap hidup di dunia lain yang beda.

Bagi orang Katolik, kematian bukan akhir kehidupan, tapi justru puncaknya. Hidup kita tidak lenyap, hanya diubah mengikuti hidup Kristus yang telah bangkit mulia. Kita percaya bahwa sesudah pengembaraan kita di dunia ini selesai, tersedialah bagi kita kediaman abadi di surga.

Kita berdoa bagi mereka yang sudah meninggal agar diampuni dosanya, dan boleh mengalami kasih Allah di surga. Kita berharap kelak boleh berkumpul kembali dalam kebahagiaan abadi bersama Kristus: Jalan, Kebenaran dan Kehidupan yang sempurna.

Jalan pagi di alun-alun kota,
Menikmati sejuk dan segarnya udara.
Kematian bukan akhir segalanya,
Ada hidup bersama Tuhan yang mulia.

Wonogiri, semoga para arwah berbahagia
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here