BERIKUT ini, kisah tentang acara bertajuk “Temu Lintas Agama” yang baru saja rampung digelar di Ruang Rekreasi Kolese St. Ignatius (Kolsani) pada hari Kamis malam tanggal 4 April 2019 lalu.
Tak seperti biasanya, ruang rekreasi yang biasa sepi, namun di hari Kamis malam itu menjadi “gegap gempita” oleh banyaknya tetamu luar yang datang.
Mereka itu adalah kaum muda lintas agama plus berapa orang sepuh, termasuk warga internal Kolsani
Jumlahnya sekitar 100 orang.
Mereka adalah warga lokal dari umat Katolik Gereja St. Antonius Paroki Kotabaru (KoBar). Juga ikut datang sejumlah mahasiswa-mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, para santri, perwakilan Komunitas Buddhis.
Di hari Kamis malam itu, Komunitas Kolsani yang dibantu oleh Young Interfaith Peacemaker Community (YIPC) dengan sukacita menggelar acara forum lintas iman bertitel “DIKSI” alias “Dialog untuk Aksi”.
Presentasi dan diskusi
Acara dikemas dalam bentuk presentasi dan diskusi. Tentu saja, acara berlangsung sembari sukacita menikmati menu angkringan dan minum kopi.
Ikut memeriahkan acara di Diksi ini adalah gaya tampilan musik persembahan Fr. Tino SJ dan Fr. Hugo SJ.
Mereka berdua dikasting naik pentas manggung bersama pemusik dan penyanyi bersuara syahdu. Mereka juga berkolaborasi dengan musik hadroh besutan Pesantren Pandanaran.
Daeng Ahmad dari YIPC dan Fr. Dodo SJ menjadi pemantik diskusi.
Yang dijadikan bahan diskusi adalah naskah Document on Human Fraternity yang awal Februari lalu ditandatangani oleh Paus Fransiskus bersama Imam Besar Al-Azhar.
Menjelang akhir acara, Romo Bagus Laksana SJ lalu membundeli (merumuskan) seluruh rangkaian diskusi menarik itu dengan tekanan akan hal ini.
Ia bicara tentang pentingnya membangun trust antarumat beragama melalui kegiatan-kegiatan bersama seperti DIKSI ini.
Dari berbagai forum perjumpaan itu, kata dosen teologi kontekstual ini, lalu diharapkan muncul aksi bersama.
Sebuah rangkaian aksi bersama yang kiranya bisa menjawab kebutuhan di sekitar kita.
Semangat yang sama pula sudah dikobarkan bersama oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar: Prof Dr. Syekh Ahmad Muhammad Ahmad Ath Thayyeb.
Tentu penulis tidak akan lupa menyebut kata “terimakasih”. Kali ini, ucapan itu harus diungkapkan atas perhatian, doa, dan dukungan Nostri semua sehingga acara tersebut berjalan lancar.
Secara khusus, terimakasih kepada tim angkringan binaan Romo Adri SJ.
Nah, sekalian pamer promosi sedikit. Para Nostri yang sedang berada di Yogja, mari saja silakan mampir ke angkringan ini. Lokasi tepatnya berada di Jl. Mangkubumi (Tugu), dekat Klinik Prodia.
Gorengan dan nasi kucingnya joss gandhos saestu lo.
Terimakasih pula kepada Romo Kuntoro Adi SJ dan Romo JB Mardikartono SJ yang telah menjadi sponsor coffee corner Kolsani.
Tapi apa itu “DIKSI”?
Orang bisa saja bertanya terlebih dahulu, karena tidak persis mengerti makna diksi.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesi), kata “diksi” itu mengacu pada pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu sesuai yang diharapkan).
Nah, DIKSI alias “Dialog untuk Aksi” yang diselenggarakan di Kolsani tanggal 4 April 2019 lalu sengaja dikemas sebagai program mengisi program Insight Seekers.
Acara perdana
Tema yang diangkat dalam acara DIKSI perdana ini adalah “Bersama Merajut Persaudaraan Insani”.
Dewasa ini, di tengah pesta demokrasi, isu-isu SARA yang menjamur kian mengkhawatirkan, bahkan dapat berpotensi menciderai kebinekaan yang ada.
Kita mau saling berbagi, memperluas jaringan persahabatan melampaui sekat-sekat, bertukar pikiran memperkaya gagasan, mengalami pencerahan bersama orang muda.
Tentu saja arahnya bukan hanya sekadar kata-kata, melainkan sungguh menggerakkan kita pada suatu aksi nyata.
Inilah DIKSI alias “DIalog untuK akSI”.
Jangan lupa ikutan Quiz & Give Away acara Diksi ini ya.
Kalau mau mendapatkan T-Shirt kece ini, maka ikuti syarat berikut:
- Follow @jesuitinsight.
- Ceritakan di kolom komentar (postingan ini) apa yang sudah kamu buat sebagai wujud dialog dan aksi nyata untuk menjawab keprihatinan yang di sekitarmu (entah sekolah/kampus, tempat kerja, rumah, atau masyarakat).
- Sertakan hastag #dialoguntukaksi.
- Sebutkan tiga teman dengan format: “Yuk ikutan Give Away DIKSI!”, @temanA, @temanB, @temanC.
Selain Give Away, kita juga ada Quiz.
Bagi kamu yang tidak hadir di acara DIKSI, silakan mengikuti tayangan live-nya dan di akhir acara, mimin akan memberikan satu pertanyaan di story.
Bagi kamu yang dapat menjawab dengan tepat dan cepat (via DM Instagram) akan mendapatkan satu buku karya Pater James Martin SJ dengan titel Spiritualitas Yesuit dalam Keseharian – masuk kateri best seller versi koran beken The New York Times tahun 2010.
Para pemenang akan diumumkan di story pada hari Minggu, 7 April 2019.
Acara DIKSI itu sepenuhnya didukung oleh @prompang.sj
Akhir kata, semoga kegiatan ini sungguh menginisiasi dan mengilhami terciptanya aksi-aksi dan kolaborasi lintas iman selanjutnya.
Salam hangat
Humas Kolsani dan Jesuit Insight
Editor: Mathias Hariyadi I�s��3