INSTALASI Laboratorium Sentral di sebuah RS menjadi tempat dimana saya menjalankan tugas perutusan dari Tarekat. Ini sesuai profesi saya sebagai analis kesehatan.
Namun, ini tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya bahwa saya nantinya hanya akan bekerja sebagai tenaga analis di Laborat. Hanya sebatas menjalankan fungsi analis kesehatan yakni menganalisis sampel pasien, mengolah data hasil pasien dll.
Ternyata tidak.
Selain menjadi analis, saya juga harus membantu mengelola manajemen laborat, mengatur, dan mendampingi karyawan bekerja.
Dilematis
Sebagai suster muda yang belum berpengalaman memimpin sebuah karya, awal berkarya selalu menyertakan rasa khawatir dan kurang percaya diri. Terutama dalam bergaul dengan rekan kerja yang lebih senior dan berpengalaman.
Terutama ketika harus membuat sebuah keputusan-keputusan penting dan strategis untuk peningkatan mutu kerja instansi.
Kekhawatiran itu terjadi dan menjadi nyata, ketika beberapa kolega kerja yang lebih senior mulai tidak nyaman dengan kehadiran saya. Mereka merasa terganggu dengan kehadiran saya, karena saya mulai menemukan bahwa ada hal-hal yang tidak sesuai dengan prosedur yang lazimnya berlaku di sebuah RS.
Masalah satu per satu mulai bermunculan.
Saya menjadi begitu tidak nyaman. Apalagi ketika harus membuat keputusan yang sangat tidak mengenakkan hati. Dilema batin menerpa dan melanda hati. Kegundahan juga mengisi pikiran saya.
Keputusan tepat ada di kapel
Tempat favorit masa itu bagi saya adalah kapel di mana saya mengungkapkan semua pengalaman kekuatiran dan ketakutan kepada Tuhan.
Ada perasaan lega setelah keluar dari kapel, walaupun masalah itu masih ada.
Saya percaya Tuhan menyelesaikan semua masalah, yang saya perlukan adalah setia menjalani pengalaman itu.
Saya menemukan Tuhan di setiap permasalahan dan pribadi yang saya temui di laboratorium.
Ada rasa bahagia ketika semua permasalahan itu selesai, ada rasa heran kalau saya bisa menyelesaikan masalah itu.
Dengan berbagai pengalaman yang muncul dalam setiap tugas perutusan menjadikan saya begitu percaya. Yakni, bahwa Tuhan selalu setia dalam mendamping langkah hidup dalam setiap tugas pengutusan.