Di Mana Bumi Dipijak di Situ Langit Dijunjung

0
606 views
Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung

Bacaan 1: Yeh 1:2-5. 24 – 2:1a

Injil: Mat 17:22-27

Indonesia memiliki banyak sekali suku dengan budaya yang sangat beragam. Maka setiap saat seseorang mengunjungi daerah lain, ada kemungkinan menjumpai adat yang berbeda dengan tempatnya berasal.

Sehingga wajib menghormati adat atau aturan yang berlaku ditempat dimana dikunjungi.

Harus bisa menyesuaikan diri, jika tidak mau dianggap aneh. Jangan merasa risih, aneh ataupun malah mentertawakan saat menjumpai perbedaan adat.

Dalam tradisi Yahudi kuno ada kewajiban membayar bea atau pajak dua Dirham untuk Bait Allah.

Sebagai orang asli Yahudi dan “pemilik Bait Allah”, semestinya Yesus tak perlu membayarnya. Namun agar bisa memberi teladan dan tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain, Yesus tetap taat mau membayarnya.

Yesus menghargai adat istiadat Yahudi dalam membayar pajak Bait Allah.

Sebagai Allah yang turun ke dunia menjadi manusia, Ia mau menghargai kewajiban duniawi dalam membayar pajak.

Dalam perikop ini ada dua ajaran keteladanan dari Tuhan Yesus:

  • Taat melaksanakan kehendak Bapa-Nya untuk menderita menebus dosa manusia.
  • Taat melaksanakan kewajiban sebagai Yahudi (otoritas/ adat), yaitu pajak Bait Allah.

Ini adalah teladan dan ajaran bagi setiap umat katolik untuk tetap taat pada kehendak-Nya (agama) dan juga kepada negara (kewajiban warga negara membayar pajak).

Dalam bacaan pertama, nabi Yehezkiel melihat kemuliaan Allah.

Nabi mengalami penglihatan-penglihatan tentang Allah di Sungai Kebar, yang merupakan anak sungai Efrat di wilayah Suriah.

Meski di daerah pembuangan dan dalam kondisi yang penuh penderitaan, Allah tetap mengingat mereka. Nabi Yehezkiel diutus untuk berbicara mengingatkan bangsa Israel yang disebut sebagai bangsa pemberontak kepada Allah, agar bertobat.

Allah meneguhkan Nabi Yehezkiel agar memiliki mental kuat saat berbicara kepada mereka.

Pesan hari ini

Sebagai katolik jangan menjadi batu sandungan bagi orang lain. Taat pada Allah dan juga taat pada negara.

Tuhan tetap hadir dimanapun dan situasi  apapun

“Tuhan mencintai kita masing-masing seolah-olah hanya ada satu dari kita.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here