VISI Paroki Santo Albertus de Trapani Blimbing di Malang berbunyi sebagai berikut: “Paroki Santo Albertus de Trapani sebagai paguyuban umat beriman parokial yang berwajah lingkungan, yang bertanggungjawab bersama menghayati persaudaraan sejati dalam komunitas basis gerejawi dan insani yang inklusif di tengah masyarakat.”
Berdasar pada visi tersebut dan masih dalam rangka menyambut HUT Paroki, pengurus berusaha meningkatkan pelayanan kepada seluruh umat paroki. Caranya antara lain dengan melibatkan umat lingkungan untuk melayani umat di lingkungan baik dalam lingkungan sendiri maupun lingkungan lain dalam paroki.
Itulah sebabnya, secara serentak pada Minggu 26 Agustus 2018 dilaksanakan tiga agenda yang semuanya terselenggara pada beberapa ruang yang ada di paroki.
Animasi tata cara memimpin ibadat di lingkungan.
Ini adalah penyamaan tata cara yang di pakai untuk memimpin ibadat di tiap-tiap lingkungan agar sama susunannya bagi tiap pemimpin ibadat. Ini agar supaya, kalau ada umat lingkungan diminta memimpin ibadat di lingkungan, berani dan menyatakan siap bukan sebaliknya saling menunjuk atau ogah-ogahan.
Mengapa? Ini karena sudah ada rumusan yang benar yang menjadi pegangan calon pemimpin ibadat di lingkungan. Diharapkan pula pemimpin ibadat dapat memberi renungan dengan baik sesuai bacaan yang diwartakan pada saat itu, maka pemimpin ibadat perlu disiapkan dan dilatih secara berkala dan berkelanjutan.
Apabila ada pemimpin ibadat yang melakukan variasi, maka ia diberi toleransi tetapi tidak boleh menyimpang jauh dari rumusan tata cara tersebut. Ini untuk menghindari ketidakpercayaan umat terhadap pemimpin ibadat; sekaligus juga agar dapat mengelola waktu dengan baik.
Tata cara ibadat ini sudah disesuaikan dengan panduan yang ada di Paroki atau Komisi Liturgi Keuskupan Malang. Bertindak sebagai nara sumber animasi ini disampaikan sendiri oleh Romo Julius Agus Purnomo Pr, Pastor Paroki Santo Albertus de Trappani Blimbing Malang
Pelatihan koster di Lingkungan
Perayaan Ekaristi atau Misa adak alanya juga dilaksanakan di lingkungan-lingkungan. Agar lingkungan dapat mempersiapkan dengan baik, maka perlu pelatihan koster. Yakni, menjelaskan ke umat perwakilan lingkungan mengenai peralatan misa sederhana yang biasa digunakan romo, apabila misa ke lingkungan.
Ini dengan tujuanm apabila Romo mengadakan misa di lingkungan, maka petugas koster lingkungan dapat membantu romo menyiapkan peralatan misa. Mulai dari altar, buku-buku liturgi dan benda-benda liturgi yang sakral. Ini agar tidak ada kesan romo hadir misa, maka romo yang menata, romonya yang (memimpin) mempersembahkan misa, sesudahnya lalu romo lagi yang meringkas lalu pulang di kasih uang (stipendium). Seakan akan lingkungan ‘nanggap’ romo dan dibayar.
Bertindak sebagai nara sumber dalam Pelatihan Koster yang diikuti 68 perwakilan lingkungan adalah Suster CIJ dan Frater CDD.
Pelayanan Upacara Kematian
Asisten Imam mendapatkan tugas tambahan dari Pastor Paroki. Semula mereka hanya membantu membagi komuni di gereja pada waktu Perayaan Ekaristi dan mengirim komuni kepada umat yang sakit di rumah maupun di RS.
Kali ini, para Asisten Imam juga mendapatkan pelatihan memimpin upacara kematian. Ini terjadi mulai dari mendoakan jenazah sesaat sudah meninggal, ketika akan dimandikan jenasah, mendokan jenazah sebelum Romo datang untuk Upacara Pemberkatan jenazah, dan memimpin upacara pemakaman di Tempat Pemakaman Umum, dan kelengkapan material untuk upacara pemakaman.
Hadir untuk berpartisipasi dan siap melaksanakan tugas perutusan 31 Asisten Imam yang terdaftar di Paroki Blimbing.
Bertindak sebagai nara sumber Romo Yohanes Paulus Aang Winarko Pr yang juga pernah menjadi Pastor Paroki di Blimbing Malang.
Sangat besar antusiasme umat yang mau menanggapi agenda paroki ini. Semuanya ditujukan untuk melayani umat.
Hal ini sangat diapresiasi oleh segenap Pengurus Harian DPP, mengingat hanya ada dua pastor di paroki. Padahal, umat yang dilayani tidak kurang dari 7.000 jiwa dan tersebar dalam teritori yang luas.