Jumat, 22 Januari 2021
Bacaan I: Ibr 8:6-13
Injil: Mrk 3:13-19
“BAGAI bunga yang ditanam di dalam taman, demikian hidup kita hendaknya menampilkan keindahan bagi semesta,” kata seorang kawan.
“Memang ada bunga yang dibiarkan tua mengering dan mati pada tangkainya, namun tidak sedikit bunga yang sedang mekar harum mewangi dipotong, namun bunga itu tidak dicampakan begitu saja melainkan ditempatkan di dalam vas hingga menjadi penghias ruangan yang indah,” lanjutnya.
Ada dua hal yang sebaiknya kita sadari, bahwa Tuhan memanggil kita untuk memberikan keindahan kehidupan bagi siapapun, bukan hanya terbatas pada orang yang kita kenal.
Kebaikan kita hendaknya tumbuh dan berseri bagi semua orang, entah itu orang yang baik atau pun orang jahat. Tugas bunga itu memberi keindahan bukan menuntut penghargaan atau pun pujian dari orang yang memandangnya.
Kedua, hidup kita ini ada dalam tangan Tuhan, kapanpun Tuhan menghendaki kita bisa kembali pada-Nya. Bagai bunga yang dipotong untuk bunga hias, bunga hias hanya dipilih yang baik, segar, indah warnanya.
Demikian hidup kita, ketika dipilih Tuhan menjadi bagian rencana ilahinya, mungkin saat kita masih penuh dengan berbagai karya baik bagi sesama, sehat, aktif penuh vitalitas, ketika saatnya tiba semua harus berakhir dan kembali pada-Nya.
Hari ini kita mendengar bahwa Yesus memanggil dan memilih para rasul untuk menjalankan misa khusus dari-Nya.
“Ia menetapkan dua belas rasul untuk menyertai Dia, untuk diutus-Nya memberitakan Injil, dan untuk menerima dari Dia kuasa mengusir setan.”(Mrk 3:13-15)
Bagai bunga di taman yang beraneka ragam warna dan jenisnya, demikian juga kita, dengan segala keunikan bakat dan talenta, diberi misi dan tugas yang sama: menyertai Dia dan mewartakan Injil.
Dalam keadaan apapun saat ini, dengan segala pergulatan hidup yang kita alami, ada tanggungjawab dipundak kita untuk membawa harapan, iman, dan kasih kepada sesama.
Sadarkah Anda akan tugas pengutusan ini?
