INFORMASI tentang pergantian para pejabat eselon satu di lingkungan Kementerian Agama RI ini merebak di kalangan terbatas hari Senin tanggal 20 Desember 2021 kemarin.
Dan hari Selasa tanggal 21 Desember 2021 ini, informasi itu benar adanya.
Para pejabat eselon satu yang diganti adalah:
- Dirjen Bimas Katolik: Yohanes Bayu Samodro.
- Dirjen Bimas Kristen.
- Dirjen Bimas Hindu.
- Dirjen Bimas Budha.
- Irjen Kemenag.
- Kepala Litbang & Diklat Kemenag.
“Informasi itu benar adanya,” kata Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI: Yohanes Bayu Samodro menjawab Sesawi.Net, Selasa pagi ini.
Surat pemberhentian itu dia terima hari Senin kemarin. Bisa jadi surat pemberhentian yang sama juga dialami oleh para pejabat eselon pada hari yang sama.
Yang tidak mengalami pergantian adalah Dirjen Bimas Islam.
Pelaksana tugas Dirjen Bimas Katolik
Khusus untuk pos jabatan dan tanggungjawab sebagai Dirjen Bimas Katolik, Menag Yaqut Cholil Qoumas telah menunjuk Albertus Magnus Adiyarto Sumardjono, S.E., M.Hum menjadi Pelaksana Tugas Dirjen Bimas Katolik.
Penunjukan tersebut disampaikan melalui Surat Perintah Menteri Agama Nomor: 058231/B.II/3/2021 tanggal 16 Desember 2021.
AM Adiyarto Sumardjono sehari-harinya adalah menjadi staf ahli Menag Agama bidang informasi dan komunikasi.
Ia seorang birokrat dan lama berkarier di Sekretariat Negara.
Hasil lelang jabatan terbuka
Yohanes Bayu Samodro resmi menjabat Dirjen Bimas Katolik sejak tanggal 10 Agustus 2020 lalu. Ia menempati posisi dan jabatan ini hanya selama setahun plus beberapa bulan. Persisnya, setahun dan 3,5 bulan saja.
Terpilihnya Yohanes Bayu Samodro terjadi melalui sistem seleksi lelang jabatan terbuka.
Antara lain demi maksud jelas supaya terpilih figur baru dari luar lingkungan Kemenag RI sehingga diharapkan bisa membawa “angin segar” perubahan di lingkungan kerja Direktorat Jenderal Bimas Katolik Kemenag RI.
Demikian info singkat yang kami kutip dari laman resmi Bimas Katolik Kemenag RI yang dirilis Selasa pagi ini.
Lha kok aneh pejabat hasil lelang jabatan diganti sebelum habis waktunya/masa jabatan,
ya uwis lah gpp… asal penggantinya bisa kerja sama baiknya buatku sih ga masalah…
Warga Katolik bisa belajar dari kasus Dirjen yg dicopot. Tujuannya:
1.Mendapatkan info mengapa dicopot.
2.Merumuskan pelajaran (knowledge)untuk masa depan
3.Merumuskan rekomendasi untuk perbaikan
Caranya, dengan santun kita sowan beberapa pihak:
1. Minta waktu salah satu Tim Seleksi Pejabat Publik
2. Sowan salah satu Dirjen ISLAM yg dekat Pak Bayu.
3. Sowan salah satu Direktur anak buah P.Bayu.
4.Sowan Menteri Agama
5.Sowan Kardinal Mgr.Suharyo.
Apakah penting? Sangat penting karena Jabatan publik itu sangat memberi pengaruh akseptabilitas dan efektabikitas Gereja dlm dinamika politik tingkat nasional. Pelajaran ini dapat mempengaruhi upaya/peran advokasi kebijakan publik bagi Gereja