Dirjen Bimas Katolik Suparman: Menag Tugasi Saya Bisa Datangkan Paus Fransiskus (4)

0
152 views
Dirjen Bimas Katolik Suparman hadiri gelaran pembukaan lokakarya Program Moderasi Beragama. (Mathias Hariyadi)

ADA beberapa hal urgen yang ingin dikerjakan Dirjen Bimas Katolik Suparman dalam mengemban tugasnya.

Pertama, sebagai pejabat baru di lingkingan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, maka ia ingin mampu membenahi dan mengembangkan derajad mutu lembaga-lembaga pendidikan di lingkungan lembaganya.

Agar nantinya sekali waktu. lembaga pendidikan perguruan tinggi yang statusnya masih institut bisa menjadi universitas. “Kita ini sudah sangat ketinggalan jauh dibanding lembaga-lembaga pendidikan tinggi milik direktorat keagamaan lainnya,” tuturnya.

Menteri Agama RI 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin meresmikan berdirinya Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri di Pontianak, Kamis 6 April 2017. (Severianus Endi)
Sekolah Tinggi Pastoral Keuskupan Agung Kupang. (Mathias Hariyadi)

Kedua, ia punya ekspektasi jelas agar mutu kinerja lembaganya juga bisa semakin produktif dan besar. Yakni, ingin agar keberadaan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Katolik semakin bisa dirasakan manfaatnya bagi Gereja dan segenap umat Katolik.

Salah satunya adalah bagaimana lembaga di bawah naungan Kementerian Agama RI ini bisa menyalurkan dana bantuan untuk program-program pembangunan sarana peribadatan (gereja, kapel, bangunan biara) dan lainnya.

Datangkan Paus Fransiskus ke Indonesia

Yang ketiga ini tentu saja sungguh merupakan tantangan besar untuk bisa diwujudnyatakan.

Ilustrasi: Paus Fransiskus sekali waktu berkunjung ke Assisi. (Ist)

“Karena oleh Bapak Menteri Agama Gus Yaqut Cholil Qoumas saya telah diperintahkan saati pelantikan Senin kemarin agar bisa menghadirkan Sri Paus agar sekali waktu beliau berkenan datang melawat ke Indonesia,” ungkap Dirjen Bimas Katolik Suparman di hadapan publik kalangan wartawan dan penerbit Katolik di Jakarta, Selasa 5 Desember 2023.

Lokakarya Program Moderasi Beragama

Paparan ketiga hal di atas mengemuka saat Suparman menghadiri gelaran kegiatan lokakarya Program Moderasi Beragama. Dibesut Kemenag RI melalui Bimas Katolik untuk para pemimpin media massa Katolik dan sekuler umum serta para utusan penerbitan Katolik.

Dr. Paulus Tasik Galle menjadi fasilitator narasumber utama dalam kegiatan lokakarya Program Moderasi Beragama untuk para pemimpin media massa Katolik dan sekuler umum serta para utusan dari lembaga penerbitan Katolik. (Mathias Hariyadi)

Program Moderasi Beragama untuk kalangan media dan penerbitan Katolik ini digelar di Jakarta, Selasa-Jumat 5-8 Desember 2023.

Meski itu merupakan “tantangan berat”, namun Suparman tetap berkeyakinan bisa menjalin kerjasama dengan beberapa instansi terkait baik di dalam pemerintahan RI maupun intansi gerejani Katolik di luar negeri.

Agar “ekspektasi” besar dan paling menangang itu nantinya benar-benar bisa terlaksana. (Berlanjut)

Baca juga: Dirjen Bimas Katolik Suparman: Dibandingkan Lembaga Pendidikan Agama Lain, Kita Banyak Tertinggal (3)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here