Syndicate Forum gelar acara diskusi dan bedah buku. Titelnya Merahnya Ajaran Bung Karno: Narasi Pembebasan Ala Indonesia. Catatan tentang Tantangan Masa Depan Demokrasi Indonesia. Karya Airlangga Pribadi Kusman, 2023.
Jumat, 12 JANUARI 2024 | Pk. 13.30 – 15.30 WIB; dibuka dengan makan siang.
Merahnya ajaran Bung Karno adalah sebuah ajaran yang poros utamanya adalah pembebasan rakyat dari belenggu-belenggu sosial, politik, dan ekonomi yang menyengsarakannya. Soekarno mendorong rakyat untuk melawan feodalisme, kolonialisme, dan imperialisme.
Ajaran Bung Karno memusatkan pada tiga prinsip utama Marhaenisme, yakni sosio-nasionalisme, sosio-demokrasi, dan Ketuhanan. Demokrasi tidak boleh dipisahkan dari semangat kerakyatan untuk mewujudkan keadilan sosial.
Gagasan Soekarno itu mempengaruhi kesejarahan Indonesia, dan mestinya menjadi pijakan hingga kini lantaran melampaui zaman. Namun, sejak Indonesia merdeka pada 1945, keadilan sosial tampaknya belum dapat dirasakan keseluruhan rakyat. Sementara itu demokrasi justru menjauh dari semangat kerakyatan dengan menihilkan peran rakyat.
Dalam konteks hari ini, di mana Pemilu 2024 kian dekat, ada banyak peristiwa pemilu yang mengindikasikan ketidakadilan dan mengancam kedaulatan rakyat. Ironinya, para elite berkuasa bertindak seolah menjunjung keadilan dan nilai kerakyatan.
Berangkat dari itu, bagaimana ajaran Soekarno punya relevansi untuk membaca Indonesia hari ini dan ke depan?
Untuk mengulasnya, Para Syndicate menggelar diskusi dan bedah buku di Syndicate Forum bersama narasumber:
- Airlangga Pribadi Kusman, penulis buku, dosen FISIP Universitas Airlangga.
- Baskara T. Wardaya, Pemerhati sejarah Indonesia.
- Irine Hiraswari Gayatri, peneliti Pusat Riset Politik BRIN.
- Virdika Rizky Utama, peneliti Para Syndicate.
- Ari Nurcahyo, pembaca acara, Direktur Eksekutif Para Syndicate.
Kantor Para Syndicate: Jl. Wijaya Timur 3 No. 2A Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
YouTube LIVE Streaming: http://live.parasyndicate.id
