KABAR sedih ini sekarang tidak hanya dialami keluarga korban. Tapi juga segenap alumni Kolese de Britto. Karena mengingat almarhum Paulus Iwan Budi Prasetyo adalah alumnus SMA de Britto Yogyakarta.
“Almarhum Iwan adalah alumnus JB -nama keren SMA de Britto- dan duduk di kelas SOS,” ungkap Sebastian, alumnus Seminari Mertoyudan dan kemudian pindah sekolah ke JB dan menjadi teman Angkatan di JB tahun 1987, meski tidak pernah sekelas.
Dibakar dan jasad sudah tidak lengkap
Jenazah almarhum Paulus Iwan Budi Prasetyo ditemukan dalam kondisi jasadnya terbakar di kawasan Marina, Kota Semarang. Termasuk sepeda motornya juga kedapatan sudah rusak dan hangus – tanda dibakar.
Patut diduga bahwa Iwan sengaja dibunuh. Saat ditemukan di Marina Semarang, jasadnya sudah dalam kondisi tanpa kepala, tangan kanan berikut telapak tangan, dan kaki kanan – kini juga belum berhasil ditemukan keberadaannya.
ASN di Bapenda Kota Semarang
Almarhum Iwan berkarier sebagai ASN di Badan Pembanguan Daerah (Bapenda) Kota Semarang.
Patut diduga bahwa nyawanya sengaja dihilangkan, karena almarhum menjadi saksi kunci atas dugaan kasus korupsi di Semarang, Jateng.
Sehari menjelang akan dipanggil sebagai saksi oleh kepolisian, almarhum dinyatakan hilang. Beberapa hari kemudian, Iwan ternyata ditemukan sudah meninggal dunia dalam kondisi jenazahnya yang seperti itu.
Uji sampel DNA
Hingga hari Senin (12/9/2022) malam ini, jasadnya masih disimpan di RS dr. Kariadi Semarang. Untuk proses uji sampel DNA.
Guna memastikan apakah memang ada kecocokan DNA antara jasad yang diduga adalah almarhum Paulus Iwan Budi Prasetyo dengan anggota keluarganya – terutama anak-anaknya.
Demikian diungkapkan Tri yang masih terbilang saudara sepupu almarhum dari Klaten, Jateng.
Alumnus SMP Pangudi Luhur Klaten
Almarhum Iwan adalah alumnus SMP Pangudi Luhur Klaten. Lulus dari SMP PL di Jl. Kalimantan, Kota Klaten, almarhum Iwan melanjutkan sekolah di SMA de Britto Yogyakarta.
Ayahnya dulu bekerja di lingkungan Kantor Kabupaten Klaten.
Setelah berkarier di Kantor Kabupaten Klaten, ayah almarhum Paulus lalu berkarya di lingkungan Pemda Provinsi Jateng.
Sedangkan, ibunya berkarya di lingkungan Pemda Kodya Semarang dan pernah menjabat sebuah kepala dinas pemda setempat.
Requiescat in pace et vivat ad vitam aeternam.