Diusir

0
279 views
Ilustrasi - Suka mabuk.

Renungan Harian
Jumat, 30 September 2022
PW. St. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja
Bacaan I: Ayb. 38: 1. 12-21; 39: 36-38
Injil: Luk. 10: 13-16

“BAPAK pastor, bisa tolong saya kah? Kami punya masalah besar ini. Bapak pastor, kami sudah tidak punya tempat tinggal lagi, kami diusir dari tempat kami punya kontrakan,” seorang bapak yang datang dengan isteri dan dua anaknya bercerita.

“Bapak, apa yang menjadi masalah sehingga bapak dan keluarga harus diusir,” tanya saya.

“Bapak pastor, suami saya sudah beberapa kali bikin keributan, karena mabuk. Beberapa kali dia menantang-menantang tetangga kontrakan setiap kali mabuk sehingga membuat tetangga kontrakan takut,” isterinya menjelaskan.

“Bapak, kalau bapak tetap seperti itu tidak bisa mengendalikan diri, di mana pun akan diusir karena mengganggu,” jawab saya.

“Itu sudah bapak pastor,” bapak itu menjawab.

Dua bulan kemudian isteri bapak itu datang lagi dengan keluhan yang sama. Dan kembali saya meminta untuk menjaga diri. Saya tidak bisa menghentikan bapak itu untuk minum dan mabuk tetapi saya minta kalau minum jangan di tempat di mana dia tinggal, tetapi cari tempat lain.

Mereka mencari kontrakan lain lagi karena sudah diusir. Belum juga satu bulan keluarga itu datang lagi dengan masalah yang sama. Bapak itu datang masih dalam keadaan setengah mabuk, sehingga dia berbicara banyak yang menyalahkan orang-orang di sekitarnya sehingga dia terpancing emosinya.

Namun masalah pokoknya karena bapak itu sering mabuk.

“Bapak ini sudah kali ketiga bapak datang dengan masalah yang sama. Bapak selalu membuat masalah. Dan sekarang bapak RT membawa bapak ke sini.

Bapak RT sudah tidak mau lagi ketempatan bapak dan keluarga. Saya sudah tidak bisa menolong lagi karena bapak tidak bisa berhenti minum dan bapak sudah pasti akan selalu mabuk dan membuat keributan.

Di mana pun bapak tinggal pasti akan diusir karena tidak ada orang yang diganggu dengan orang mabuk. Kalau bapak masih mau tinggal di kota ini, silahkan bapak urus sendiri saya tidak bisa bantu lagi. Tetapi kalau bapak mau pulang kampung, saya akan beri tiket,” jawab saya.

Bapak itu memohon ampun dan berjanji untuk tidak lagi mabuk dan bikin keributan. Tetapi saya tidak percaya karena sudah berulang kali hal ini terjadi dan lagi bapak itu masih setengah mabuk.

Kemudian isterinya memutuskan untuk pulang kampung karena sudah tidak tahan lagi dengan kelakuan suaminya.

Sesungguhnya dengan pengalaman diusir beberapa kali dari kontrakan bisa menyadarkan bapak itu, namun kenyataannya pengalaman diusir tidak membuat dia menjadi sadar dan kapok.

Sebagaimana sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan dalam Injil Lukas, Tuhan telah memberi tanda kalau diabaikan maka celaka yang akan terjadi.

“Celakalah engkau Khorazim. Celakalah engkau Betsaida! Sebab seandainya di Tirus dan Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here