Bacaan 1: 2Kor 3:4-11
Injil: Mat 5:17-19
Dalam hidup pasti ada kesuksesan dan kegagalan. Saat sukses, tidak sedikit yang merasa bahwa itu adalah hasil usahanya yang keras. Sebaliknya saat gagal, hampir semuanya lepas tangan tidak mau mengakui kelemahannya.
Bahkan ada yang menganggap Allah membiarkan kegagalan itu terjadi (menyalahkan-Nya).
Paulus adalah seorang ahli Taurat, orang Farisi yang tidak cacat dalam menjalankan Taurat. Namun semuanya itu dianggapnya hanyalah sampah.
Paulus dalam pewartaannya sangat menggantungkan hidupnya pada Roh. Ia menyebut dirinya sebagai “tawanan Roh”.
“…kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.”
Demikian katanya kepada jemaat di Korintus. Paulus tidak pernah merasa bahwa keberhasilannya karena kehebatannya namun semata Roh Allah yang bekerja.
Sebuah sikap kerendahan hati yang pantas diteladani.
Salah satu misi dalam perjalanan Paulus adalah mensosialisasikan hasil Konsili Yerusalem bahwa jemaat Kristen non Yahudi tidak perlu melaksanakan 613 aturan dalam Taurat. Mereka cukup menjalankan empat hal hasil keputusan Konsili Yerusalem.
Namun bukan berarti Paulus meniadakan Hukum Taurat. Hukum itu diturunkan Allah khusus untuk “Bangsa Terpilih Israel”, agar mereka hidup baik dan menjadi terang bagi bangsa-bangsa.
Sejak kedatangan Tuhan Yesus, Taurat bukan lagi menjadi hukum namun sebagai Kitab Suci. Karena dalam Taurat terkandung sabda-sabda-Nya. Dan Sabda itu telah menjadi Manusia dalam Diri Yesus.
Jadi Tuhan Yesus hadir ke dunia justru menggenapi Firman Allah yang tertulis dalam Taurat.
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.”
Demikian sabda-Nya kepada orang-orang Yahudi yang meragukan ajaran-ajaran-Nya. Orang-orang Yahudi menganggap Yesus banyak melanggar aturan hukum Taurat seperti menyembuhkan di hari Sabat.
Bagi orang Yahudi, sehebat apapun nabi namun jika ia melanggar Taurat maka ia dianggap bukan datang dari Allah melainkan dianggap nabi palsu.
Tuhan Yesus merangkum 613 aturan Hukum Taurat menjadi dua aturan utama yang disebut sebagai Hukum Kasih.
Pesan hari ini
Sehebat-hebatnya seseorang, jika bukan Allah yang memampukannya maka tidak ada satupun pekerjaan yang bisa dilakukannya. Biarkanlah Roh Kudus berkarya dalam hidupmu, Dia-lah yang menyelesaikan apa yang Ia mulai dalam dirimu.
Tuhan Yesus menggenapi Hukum Taurat sebab Dia adalah Sabda yang telah menjadi Manusia.
“Kebahagiaan hidup yang sebenarnya adalah hidup dengan rendah hati.”