Doa “Bapa Kami”

0
294 views
Komunitas Doa.

INJIL Lukas berbicara tentang doa Bapa Kami (Lukas 11: 1-4). Versinya lebih singkat dibandingkan versi lain (Matius 6: 5-13). Dalam versinya, hanya ada empat doa. Dua terkait dengan Tuhan; dua tentang kebutuhan manusia.

Mendoakan doa ini membawa konsekuensi dan tanggungjawab besar. Karena itu, dalam mendoakannya, orang perlu merenungkannya secara mendalam. Apa saja yang sebaiknya direnungkan?

Pertama, dengan menyebut Tuhan sebagai Bapa (atau Ibu) orang mengakui bahwa semua manusia itu anak-anak Allah. Mereka bersaudara (saudara-saudari). Sejauh mana orang telah mewujudkan persaudaraan sejati tanpa diskriminasi? Bukankah sebagian besar orang masih berjuang dalam merealisasikannya?

Kedua, kita berdoa agar Tuhan dikuduskan. Bukankah Tuhan sudah kudus? Doa ini tidak dimaksudkan untuk membuat Tuhan menjadi kudus, melainkan agar semua orang mengakui dan menghormati nama kudus itu. Jangan menyebut atau menggunakan nama Tuhan secara sembarangan. Termasuk menyebut Tuhan untuk kepentingan politik praktis seperti memenangkan calon. Memang Tuhan itu kacung politik?

Ketiga, mengatakan “Berilah kami rejeki pada hari ini” berarti meminta terpenuhinya kebutuhan bersama (kami); bukan hanya diri sendiri. Itu berarti bahwa setiap orang mesti diberi rejeki secukupnya. Orang yang mendoakan itu dituntut ikut mewujudkannya. Tak seorang pun boleh dibiarkan kelaparan. Doa ini memohon terwujudnya kesejahteraan dan keadilan.

Keempat, “Ampunilah dosa kami, sebab kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan” merupakan doa yang paling menantang.

Bukankah pengalaman kita menggarisbawahinya?

Bagian terakhir itu jelas-jelas meminta sang pendoa terlibat aktif di sana. Bahkan menjadikan diri syarat terkabulnya doa itu. Memang, hanya orang yang mengampuni akan mengalami diampuni. Ini membutuhkan rahmat Tuhan.

Akhirnya, doa Bapa Kami itu sangat indah. Doanya konkret dan mendarat. Namun juga amat menantang.

Pertanyaannya, sejauh mana orang telah menghayati doa Bapa Kami dalam hidup sehari-hari?

Rabu, 5 Oktober 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here