Rabu, 5 Oktober 2016
Pekan Biasa XXVII
Gal 2:1-2.7-14; Mzm 117:1.2; Luk 11:1-4
Pada waktu itu Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa,
berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya, “Tuhan, ajarlah kami berdoa…”
MAKA Yesus berkata kepada mereka, “Bila kalian berdoa, katakanlah: ‘Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. Berilah kami setiap hari makanan yang secukupnya, dan ampunilah dosa kami, sebab kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.”
Lagi dan lagi, juga untuk hari ini, kita masih merefleksikan pentingnya doa dalam hidup kita. Maka, seperti para murid Yesus mari kita mohon pada Yesus untuk mengajar kita berdoa lebih mendalam.
Yesus Kristus sendiri selalu berdoa seperti kita baca dalam Injil hari ini. Ia lalu mengajarkan kepada kita untuk mendaraskan doa terbaik-Nya, doa “Bapa Kami”. Doa Bapa Kami mengungkapkan inti dasar relasi yang benar dengan Allah.
Doa ini dapat mengubah hati kita dan menarik hati kita dengan Allah. Sungguh, saat kita mendaraskan doa Bapa Kami dengan setia, itu membantu mengubah hati kita untuk menjadi kian serupa dengan Kristus.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi sementara kita bersembah sujud di hadirat Yesus Kristus kita mohon pada-Nya untuk bertobat pada Allah. Sesungguhnya, Adorasi Ekaristi Abadi merupakan satu cara membantu hati kita memahami dan merangkul iman Kristiani yang kita akui.
Tuhan Yesus Kristus bantulah kami berdoa dengan doa-Mu lebih sering lagi, khususnya Doa Bapa Kami karena itu adalah doa-Mu sendiri yang Kau ajarkan pada kami. Ubahlah hati kami seturut bimbingan-Mu agar kian lebih dekat dengan Allah kini dan sepanjang masa. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)