Doa dan Usaha

0
200 views
Ilustrasi: Berdoa memohon kepada Tuhan. (Ist)

Puncta 20.08.23
Minggu Biasa XX
Matius 15: 21-28

SEORANG ibu menderita kanker stadium empat. Ia harus menjalani kemoterapi berkali-kali, sangat menderita. Ia juga harus minum obat yang cukup banyak setiap hari, kadang membosankan. Namun niat untuk bisa sembuh sangat besar. Ia jalani semua dengan pasrah dan sabar.

Selain itu dia juga sering berkonsultasi minta bimbingan kepada rama. Sang pembimbing rohani dengan sabar selalu mengatakan, “Berdoa terus dan percaya pada Tuhan, kamu akan diberi jalan mengatasi penyakit ini.”

Sesudah belasan kali menjalani kemoterapi dan doa yang tak kunjung henti, dokter yang memeriksanya memberi kabar gembira, “Ibu luar biasa semangatnya, penyakitnya sudah hilang.”

Ia pulang diantar suaminya. Tujuan pertama yang disinggahi adalah gereja. Ia dan suami bersimpuh di depan tabernakel sambil menangis bahagia.

“Mukjizat-Mu sungguh nyata, terimakasih Tuhan. Doaku Kau dengarkan, terimakasih Yesus” itulah doa yang keluar dari bibirnya. Dia merasa Tuhan memberi kesempatan kedua untuk hidup.

Perempuan Kanaan itu datang kepada Yesus dan bersujud, “Kasihanilah aku ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.”

Permintaannya tidak dihiraukan. Bahkan murid-murid Yesus menyuruhnya untuk pergi karena dia dianggap mengganggu saja.

Tetapi wanita itu tidak berhenti. Ia terus meminta dan meminta. Kendati Yesus menyindir bahwa Dia hanya diutus untuk domba-domba Israel yang hilang. Namun wanita itu tidak mundur. Ia terus berusaha.

Kata-kata Yesus sangat keras kendati disampaikan dengan sindiran. “Tidak patut mengambilroti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”

Wanita itu tidak sakit hati. Ia hanya ingin anaknya sembuh. Ia percaya Yesus bisa menyembuhkannya.

Iman yang kuat disertai dengan usaha yang keras akhirnya menghasilkan buah yang manis. Yesus berkata, “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.”

Jika kita percaya pada Tuhan, kita juga harus siap dengan usaha yang keras. Iman diwujudkan dalam usaha yang tak kenal lelah, apa pun hambatan dan rintangan tak boleh menyurutkan harapan. Mari kita berdoa dan berusaha.

Pergi bersama-sama ke Pantai Pacitan,
Menyusuri jalur panjang lintas selatan.
Jangan mundur karena ada hambatan,
Tuhan menguji kita dalam kesabaran.

Cawas, percayalah pada Tuhan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here