Doa dengan Jujur

0
71 views
Berdoa.

Selasa, 20 Februari 2024

  • Yes. 55:10-11.
  • Mzm. 34:4-5,6-7,16-17,18-19.
  • Mat. 6:7-15.

DOA adalah ekspresi hubungan kasih kita dengan Allah. Di dalam doa, Allah menyatakan kehendak-Nya kepada kita, bukan hanya aktivitas kita meminta terjadinya kehendak kita.

Saat berdoa, terjadi hubungan intim manusia dengan Allah, yaitu berpadunya keinginan manusia dengan kehendak Allah sehingga tercapai kesamaan pikiran, tujuan, keinginan, motif, sasaran, nilai. Melalui doa, Roh Kudus menyatakan kehendak-Nya di dalam hidup kita.

Doa seorang beriman tidak perlu bertele-tele, karena Tuhan sudah tahu segala kebutuhan kita.

Mengapa kita masih harus berdoa? Kita berdoa bukan untuk Tuhan, tetapi untuk diri sendiri.

Doa membuat kita sadar akan banyaknya kebutuhan kita, dan betapa kita tidak mampu memenuhinya tanpa bantuan rahmat Allah.

Doa membantu kita menjadi miskin di hadapan Tuhan, sekaligus belajar mengenal dan melakukan apa yang Tuhan inginkan dalam kehidupan kita.

Doa Bapa Kami yang diajarkan Tuhan Yesus bukan berisi daftar apa-apa yang harus Tuhan lakukan untuk kita, tetapi lebih pada ajakan bagi kita untuk melakukan dan menerima kehendak Tuhan dalam hidup ini.

“Saya lelah karena doa-doaku seakan tidak terjawab,” kata seorang ibu.

“Apa yang aku minta bukan untuk diriku sendiri namun untuk anak-anakku semua,” imbuhnya.

“Itu pun Tuhan tidak mendengarkan dan segala harapanku seakan sia-sia, anak-anakku tidak bisa mendapatkan yang dia inginkan,” lanjutnya.

“Segala bentuk doa aku doakan, tetapi jawaban Tuhan seakan tidak pernah ada,” ujarnya.

“Doa itu bukan memaksa Tuhan tetapi menerima kehendak Tuhan di dalam hidup ini,” kata seorang teman ketika aku mengeluhkan sutuasi doaku.

“Tuhan tahu apa yang terbaik bagi kita, dan akan melakukannya tanpa kita minta pun,” urainya.

“Jangan pernah meragukan karya Tuhan dalam kehidupan ini,” lanjutnya.

“Kamu akan tinggal dalam kelelahanmu jika tetap memaksa Tuhan mengikuti kemauan dan harapanmu,” tegasnya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian. Lagi pula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.”

Imbauan Yesus ini berarti kita harus menghindari pengulangan kata-kata yang kosong dalam doa kita.

Pengulangan itu menyita waktu, namun tidak memperbesar kemungkinan doa kita didengar-Nya atau pun membuktikan pengabdian kita pada-Nya.

Kita perlu belajar untuk berdoa dengan cara yang alami seperti dialog, dengan kehormatan pada Allah yang sedang kita ajak bicara.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku berdoa dengan penuh iman bukan mendekati kemauanku sendiri?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here