Bacaan 1: Hos 14:2 – 10
Injil: Mrk 12:28b – 34
SEBUAH pertanyaan tidak mutu, telah diajukan oleh seorang ahli Kitab, “Hukum manakah yang paling utama?”
Pertanyaan itu mungkin bisa disetarakan pertanyaan mahasiswa kepada dosen, “Berapakah hasilnya, satu ditambah satu?”
Ahli Taurat adalah ahli kitab yang tentu saja sangat terdidik serta memahami betul 613 aturan dalam Taurat. Mungkin saja ia bertanya dengan jujur, namun yang jelas ia terlihat sopan saat bertanya kepada Tuhan Yesus.
Maka ketika Tuhan Yesus menjawab dengan menggunakan awalan Doa Shema, ia tidak berkutik.
Doa Shema selalu didaraskan oleh orang-orang Yahudi sehari dua kali. Begitu pentingnya doa itu dalam agama Yahudi maka penyebutannya dua kali dalam sehari adalah sebuah mitzvah (perintah rohani).
Doa Shema: “Dengarlah, hai orang Israel, TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa.”
Ahli Taurat pasti tahu doa ini.
Sebuah pengakuan keesaan Tuhan, sama seperti saat kita dibaptis yang mendaraskan Credo.
Secara lengkap, jawaban Tuhan Yesus adalah:
“Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.”
Lewat Doa Shema, bangsa Israel diajar memilih persekutuan intim dengan Tuhan sebagai prioritas utama. Seluruh sendi kehidupan bangsa itu harus didasari relasi cintanya dengan Tuhan.
Dalam cinta, terkandung komitmen dan kesetiaan yang menyeluruh.
Bentuk totalitas cinta kepada Tuhan yang tidak bisa dilihat ini diwujudkan dalam mengasihi kepada sesama, ciptaan-Nya yang bisa kita lihat.
Untuk menjaga relasi dengan Tuhan maka Nabi Hosea tidak henti-henti meminta bangsanya Israel, bertobat.
Sebab bangsanya telah beberapa kali tergelincir dalam penyembahan berhala, menduakan Allah.
Pemulihan hubungan oleh Allah adalah hak Allah sendiri, tetapi bertobat adalah kewajiban manusia.
Hosea percaya bahwa Allah itu maha pengasih dan Ia bagaikan embun bagi Israel. Embun sebagai lambang hidup pemberian Allah. Sehingga bangsa itu akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar.
Pesan hari ini
Tuhan Yesus mengajarkan dan melaksanakan Hukum Kasih. Ia mengajarkan bahwa Allah adalah esa dan mengasihi Allah Bapa-Nya dengan cara mengasihi manusia sampai mati di kayu salib. Semoga kita diberi kekuatan untuk menjalankan perintah utama ini.
“Guru biasa memberitahukan, guru baik menjelaskan, guru ulung memeragakan, guru hebat mengilhami. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”