Doamu Berdampak untuk Negerimu

0
176 views
Azarya dan teman-teman tetap berdoa meski sedang dihukum

Bacaan 1: T Dan 3:25. 34-43

Injil: Mat 18:21-35

Saat negeri ini mengalami bencana demi bencana, kekacauan bahkan penindasan (dalam bentuk apapun) dan penjajahan, mungkin saja ada sesuatu yang salah dengan bangsa ini. Sebagai rakyat yang menginginkan hidup damai sejahtera maka hanya bisa membantu dalam doa.

Namun apakah doa pribadi kita mampu memberikan solusi bagi negeri ini?

Alkitab memberikan banyak contoh doa-doa yang dipanjatkan bagi sebuah bangsa kepada Allah selaku penyelenggara kehidupan. Hal ini terutama kita lihat dalam sejarah bangsa Israel. “Bangsa Pilihan Allah” yang sering mbalelo dan bertegar tengkuk kepada-Nya.

Dengan sikap seperti itu, Bangsa Israel sering mendapatkan hukuman dari-Nya lewat pembuangan ke negeri asing, penindasan dan bencana-bencana seperti kelaparan dan penyakit-penyakit.

Bacaan hari ini mengisahkan Doa Azarya (Abednego) kepada Allah. Dalam keadaan dipanggang api, Azarya masih menyempatkan diri berdoa untuk bangsa Israel. Ia memuji kebijaksanaan dan keadilan-Nya serta mengakui kesalahan dan dosa bangsanya. Lalu ia memohonkan pengampunan serta pembebasan bangsa Israel yang sedang dalam pembuangan di Babel.

“Janganlah kami Kaupermalukan, melainkan perlakukankanlah kami sesuai dengan kemurahanMu dan menurut besarnya belas kasihanMu.

Lepaskanlah kami sesuai dengan perbuatanMu yang ajaib, dan nyatakanlah kemuliaan namaMu, ya Tuhan.”

Demikian salah satu isi doa Azarya, bagi bangsanya Israel.

Salah satu syarat memperoleh pengampunan-Nya adalah mengampuni kesalahan orang lain terlebih dahulu.

Petrus mewakili apa yang dialami setiap manusia, yaitu sulitnya mengampuni orang lain apalagi mengampuni tanpa batas dan tulus.

Tidak ada kesalahan yang tidak dapat diampuni.

Allah sendiri telah memberi contoh dengan merelakan Anak-Nya, yaitu Tuhan Yesus untuk mengampuni dan menebus dosa manusia lewat kematian-Nya di kayu salib.

Untuk itu, manusia pun diharuskan mengampuni tanpa syarat:

“Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.”

Sebagai orang Yahudi, Petrus berpikir mengampuni sebanyak tujuh kali sudah sempurna namun ternyata, tidak bagi Tuhan.

Pesan hari ini

Doamu sungguh berdampak bagi bangsamu maka teruslah berdoa untuk negeri ini.

Untuk memperoleh pengampunan Tuhan, seseorang harus mampu mengampuni kesalahan orang lain dengan tulus dan tanpa batas.

“Untuk bisa mendapatkan kedamaian bukan dengan mengatur ulang keadaan hidupmu, tetapi dengan menyadari siapa dirimu pada tingkat terdalam.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here