BAPERAN – BAcaan PERmenungan HariAN
Rabu, 28 Juli 2021.
Tema: Lakukan apa yang Dia minta.
- Bacaan Kel. 34: 29-35.
- Mat. 13: 44-46.
KERAJAAN SURGA. Sebuah cita-cita sekaligus dinamika hidup. Itulah sebabnya mengapa kita disebut Umat Allah. Atau Umat Kristiani. Yang menghadirkan Kristus di dalam dunia lewat hidupnya. Demi sesama dalam perilaku hidup sehari-hari bersama yang lain.
Kerajaan Surga berarti suasana di mana orang dengan kuasa kebangkitan Kristus bertindak atas nama Yesus mengembangkan hidupnya demi kebaikan bersama. Pengutusan dan pelayanan setiap pribadi yang telah dibaptis dengan penuh sukacita merupakan ungkapan-ungkapan bela rasanya.
Ia menemukan wajah Kristus yang menderita bagi sesamanya lebih-lebih di masa demi Covid-19 ini.
Kontras dengan dunia. Kerajaan Surga bisa berarti terciptanya sebuah masyarakat kontras berhadapan dengan apa yang dihidupi dunia.
Dunia menawarkan konsumerisme yang hedonis. Orang terobsesi dengan kesenangannya sendiri. Terfokus pada kepentingannya sendiri. Suara Tuhan pun terpinggirkan.
Tetap mengabdi
“Bagaimana dokter keadaan keluarga dan pengutusannya?”
“Kalau keluarga sih mau baik-baik. Aman, tidak atau berharap tidak tersentuh oleh Covid-19. Memang mengerikan dan mengancam kehidupan. Tidak bisa terduga dari siapa kita terkena. Tracing. Melelahkan.
“Bagaimana mensiasati di tengah ancaman ini?”
“Ya tetap harus hati-hati. Melakukan protokol kesehatan dengan ketat. Tetapi juga tidak takut. Artinya, kehidupan batin pun mesti dipelihara sekaligus sebagai sebuah tanda penyerahan kepada Tuhan kehidupan
Jejak pengutusan
“Saya telah lama menjadi dokter di tempat ini. Saya berasal dari kota ini. Dan syukurlah anak saya juga menjadi dokter dan akan meneruskan pengabdian saya. Masyarakat di sini masih kurang menghargai hmbauan agar tetap menjaga protokol kesehatan.
Sekarang yang lebih banyak terpapar justru pedagang-pedagang kecil yang keseharian hanya mencari makan hari per hari. Tidak memiliki cadangan yang cukup, bila terjadi sesuatu.
Setiap hari mereka berjualan. Berjumpa dengan banyak orang di pasar-pasar.
Tentu ada proses bicara, bahkan tanpa memakai masker. Droplets dan OTG cukup mengkhawatirkan.
Saya selalu menyarankan bahwa setiap pembelian makanan harus dipanaskan lagi supaya virus-virusnya mati. Memang repot dan merepotkan. Tetapi kebaikan dan kehidupan kan lebih penting.
Karena orang lama di sini dan saya juga mengenal banyak orang, maka kalau saya tidak membatasi diri pun, mungkin saya pun juga bisa praktik hingga sampai pukul 24.00 malam.
Saya harus berani membatasi diri untuk melayani setiap hari. Hanya 15 pasien. Sebelum pendemik, kira-kira 40 orang. Tapi karena melihat keadaan, saya melampaui jumlah yang ditetapkan. Terlebih bila yang datang itu anak kecil.
Kasihan.
“Apa yang membuat dokter sadar akan panggilan dan pengutusan melayani dan memelihara kehidupan yang lain?”
“Penerusan kebaikan. Itu saja. Kegembiraan dan penyerahan.
Saya gembira saya menjadi dokter. Saya senang, karena turut membantu dan memelihara kehidupan.
Itu yang ditanam oleh orangtua saya. Hiduplah dengan cara memberi makna.
Kebetulan ayah kami juga dokter. Kami pun bersyukur bahwa anak kami pun mempunyai visi misi yang sama. Ia pun seorang dokter.
Kami belajar percaya dan belajar berserah.
Setiap pagi kami awali dengan doa dan ekaristi. Setelah itu sejenak kami bersama berdoa di hadapan Bunda Maria.
Kami ingat nasihat Bunda Maria untuk menjadi rekan kerja Yesus. “Lakukanlah apa yang Ia minta”. Bdk. Yoh. 2:1.
Itulah yang menjadi kekuatan kami
Singkatnya, Kerajaan Surga adalah semangat kegembiraan menemukan wajah Kristus di dalam orang-orang, di mana Ia menyamakan diri-Nya. Bahkan di tengah-tengah segala kekeliruan hidup kita. Di saat-saat buruk kehidupan, asal tidak meninggalkan jalan kasih.
Itulah Kerajaan Surga.
Tuhan, biarlah Jalan Golgota-Mu menjadi jalan kasih kami. Jalan solidaritas dan empati dan tak koruptif. Amin.