PEMUDI berambut panjang di laman foto depan adalah Sr. Agneta “Tan Nailoy” OSA. Saat harus ikut mendorong kapal motor yang kandas tahun 1984 di Sungai Krio, Sr. Agneta OSA berumur 39 tahun.
Sr. Agneta OSA adalah anak kandung tokoh misionaris awam Tan A Hak dari Tiongkok. Ayahnya inilah tokoh penting yang pertama-tama mengenalkan iman kristiani di pedalaman Serengkah, Keuskupan Ketapang tahun 1911. Sehingga, ke-Katolik-an Keuskupan Ketapang di Kalbar ini tidak dirintis oleh para imam misionaris, tapi oleh katekis awam dari RRC.
September 2022 mendatang, Sr. Agneta OSA akan genap berumur 77 tahun. Meski sudah sepuh, hingga kini ia tetap masih aktif berkarya sebagai bidan.
Dengan sering-sering naik kapal motor menyusuri sungai di pedalaman Menyumbung. Areal medan karyanya berlokasi sekitar 7-9 jam perjalanan jalur darat dan jalur sungai dari “pusat kota” Ketapang.
Medan pastoral sulit
Medan pastoral di wilayah Keuskupan Ketapang hingga tahun 2022 ini masih saja tetap didominasi oleh kondisi jalan berlumpur dan sungai beriam.
Karena itu, menjadi sulit bagi anak-anak Dayak Katolik di wilayah pedalaman bisa mendapatkan akses sekolah di daerahnya.
Maka, mau tak mau mereka harus rela pergi “ke kota” untuk bisa sekolah tingkat SMP dan SMA-SMK swasta.
Padahal, luas wilayah reksa pastoral Keuskupan Ketapang jauh lebih besar dari Provinsi Jateng atau Jatim ini.
Sejak tahun 2011, Kongregasi Suster Santo Augustinus dari Kerahiman Allah (OSA) telah memfasilitasi mereka bersekolah di SMA Santo Petrus Ketapang. Juga menampung sebagian remaja asal pedalaman itu hidup di asrama.
Awalnya, sekolah ini diampu oleh Keuskupan Ketapang. Namun karena tidak lagi punya tenaga pengampu, Keuskupan lalu menyerahkan tanggungjawab pengelolaan SMA Santo Petrus kepada Kongregasi Suster OSA.
Program renovasi fasilitas belajar-mengajar
Di mana pun, sekolah selalu menjadi cara terbaik bagi sebuah bangsa untuk maju menyongsong masa depan. Berbekal kemampuan intelektualitas dan keahlian, murid merangkai jalan panjang masa depannya dengan lebih jelas.
Dengan bersekolah di SMA Santo Petrus yang dikelola Kongregasi Suster OSA di Kota Ketapang, Kalbar, mereka bisa maju secara intelektual karena punya akses mengembangkan kapasitas SDM-nya demi masa depan.
Kongregasi Suster Santo Augustinus dari Kerahiman Allah atau OSA telah merilis program renovasi fasilitas belajar-mengajar SMA Santo Petrus Ketapang.
Atas prakarsa tersebut, maka Gerakan Kemanusiaan Words2Share bekerjasama dengan Yayasan Karsa Cipta Asa (YKCA) dengan senang hati mendukung gagasan baik ini.
Ini demi masa depan kaum muda Dayak Katolik, keberlangsungan sekolah, dan masa depan Gereja Lokal Keuskupan Ketapang, Kalbar.
Mohon dukungan
Berikut ini kami sampaikan permohonan bantuan dari Suster Pimpinan SMA Santo Petrus Ketapang dan Yayasan Pelayanan Kasih Fatima.
Kedua lembaga berbadan hukum Kongregasi Suster OSA ini merilis prakarsa ingin melakukan proyek renovasi fasilitas belajar-mengajar di lingkungan SMA Santo Petrus Ketapang.
Kami cantumkan di bawah ini surat permohonan resminya untuk para pembaca dan segenap donatur peduli pendidikan dan masa depan kaum muda Katolik di Kalbar.
Nomor: 07.24/24/SMA-P/III/2021 29 Desember 2021
Kepada
Yth. Segenap Donatur
Di Tempat-.
SMA Santo Petrus Ketapang berdiri tahun 2005. Menampung ratusan murid dari wilayah pedalaman dua kabupaten: Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara – keduanya masuk wilayah reksa pastoral Keuskupan Ketapang, Kalbar.
Tak ada SMP-SMA swasta di pedalaman
Karena tidak mendapatkan akses belajar level SMP-SMA swasta di daerah, maka anak-anak pedalaman yang mayoritas Katolik ini mau tidak mau harus pergi “ke kota” untuk belajar.
Jarak tempuh perjalanan dari wilayah pedalaman menuju Kota Ketapang bisa makan waktu 6-10 jam. Masih dengan akses transportasi “acak kadut”, karena sampai sekarang tidak banyak ada jalan beraspal; selain hanya ada “jalan perusahaan” dan sungai.
Keberadaan SMA Santo Petrus Ketapang dan fasilitas asramanya sejak lama menjadi solusi terbaik bagi anak-anak pedalaman untuk bisa sekolah.
Renovasi butuh bantuan
Sejak tahun 2017, Yayasan Pelayanan Kasih Fatima sebagai lembaga berbadan hukum untuk SMA Santo Petrus Ketapang ingin melakukan renovasi fasilitas pendidikan.
Butuh biaya besar senilai di atas satu milyar rupiah untuk proyek renovasi ini.
Hingga tahun 2021, Yayasan Pelayanan Kasih Fatima baru berhasil mengumpulkan dana pembangunan sebesar Rp 232.320,00 (Dua ratus tiga puluh dua juta, tiga ratus dua puluh ribu rupiah).
Dengan kondisi keuangan itu, dengan rendah hati kami mohon bantuan dari Bapak-Ibu sekalian agar upaya kami memperbaiki fasilitas belajar SMA Santo Petrus Ketapang bisa segera kami lakukan.
Demikian surat permohonan bantuan ini kami sampaikan.
Atas kebaikan Bapak-Ibu sekalian, juga atas nama Yayasan Pelayanan Kasih Fatima dan SMA Santo Petrus Ketapang, kami mengucapkan banyak terimakasih.
Bantuan finansial
Kami mohon kesediaan para donatur berdonasi dengan prosedur berikut ini:
- Transfer ke rekening BNI Norek 0587-8801-66.
- An: SMA Santo Petrus.
- Subjek berita: Renovasi.
- Tambahkan angka “7” di setiap transaksi guna memudahkan tracing.
- Berkenan kirim bukti donasi untuk keperluan pencatatan administrasi ke Gerakan Kemanusiaan Words2Share: 0812-1214-8336.
Narahubung:
- Kepsek SMA St. Petrus: Sr. Frederika OSA (Nerlia Simarmata): 0813-5230-8830.
- Gerakan Kemanusiaan Words2Share: 0812-1214-8336.
Demikian informasi program donasi amal kasih yang digulirkan Yayasan Pelayanan Kasih Fatima bekerjasama dengan Gerakan Kemanusiaan Words2Share dan Yayasan Karsa Cipta Asa (YKCA).
Atas kebaikan hati dan amal kasih Bapak-Ibu sekalian, kami ucapkan banyak terimakasih.
Gratia supplet.