Don’t Judge a Book by Its Cover

0
47 views
Ilustrasi (Ist)

Puncta 5 Februari 2025
PW. St. Agata, Perawan dan Martir
Markus 6: 1-6

DITOLAK atau tidak dipercaya oleh orang lain mungkin masih bisa diterima. Tetapi “dipaido” atau disangsikan dan tidak dipercaya oleh orang terdekat itu bisa menyakitkan.

Tidak diterima oleh anggota keluarga sendiri sungguh rasanya sakit banget. Cita Citata mengatakan, “Sakitnya tuh disini.”

Seorang ibu bercerita bagaimana dia dulu ditolak oleh kakak dan adiknya, karena menikah dengan orang Katolik. Dia bahkan dibuang oleh saudara-saudaranya karena “keukeuh” mau menikahi orang yang beda agama.

Ibu ini tetap teguh pendiriannya kendati ditolak dan dibuang oleh keluarganya. Ia tetap hidup bersama dengan suaminya, sampai sang suami dipanggil Tuhan. Ia tidak berubah kendati saudara-saudaranya mulai mengajaknya kembali.

Yesus datang ke tempat asal-Nya di Nasaret. Ia menunjukkan tugas perutusan-Nya sebagai Guru. Murid-murid-Nya juga mengikuti-Nya. Ia mengajar di Sinagoga Nasaret. Ia juga melakukan mukjizat disana.

Orang-orang awalnya takjub dengan apa yang dilakukan Yesus. Tetapi akhirnya mereka tahu asal-usul-Nya yang sesungguhnya. Ia hanyalah anak tukang kayu miskin. Mereka kecewa dan menolak Dia. Yesus ditolak dan tidak dipercaya oleh orang-orang di tempat asal-Nya sendiri.

Kita seringkai menilai orang hanya dari kulitnya saja. kita hanya tahu sedikit dari permukaan, namun tidak mengetahui isi yang sesungguhnya. Demikianlah orang-orang Nasaret hanya melihat Yesus anak tukang kayu. Mereka tidak bisa menangkap hikmah dan kebijaksanaan yang berasal dari Allah.

Ada pepatah mengatakan, “Don’t judge a book by its cover.” Jangan menilai sebuah buku, hanya dengan melihat sampulnya saja. Jangan hanya melihat kulit permukaan saja.

Buah durian itu luarnya berduri tajam, tetapi kalau kita membuka dalamnya sangat manis dan lezat.

Marilah kita belajar memahami seseorang secara mendalam, baru kita bisa menilai yang sebenarnya. Jangan terjebak seperti orang-orang di Nasaret. Akibatnya mereka tidak mampu mengalami mukjizat dan anugerah Allah.

Nasi pecel dicampur daun pepaya,
Sambelnya pedas semangkok berdua.
Jangan mudah menilai dan curiga,
Hatimu tidak akan bisa bahagia.

Wonogiri, jangan mudah menilai jelek
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here