Dosa, Pengampunan, dan Konsekuensinya

0
358 views
Firman Tuhan kepada Raja Daud lewat Nabi Natan

KISAH dalam bacaan pertama hari ini (2 Samuel 12:1-7a.10-17) menyampaikan pesan yang amat penting untuk semua orang. Itu tentang nabi Natan yang mendatangi Raja Daud dan menceritakan tentang orang kaya yang merampas satu domba milik orang miskin untuk menjamu tamunya.

Daud sangat marah mendengarnya dan berkata bahwa orang kaya itu harus dihukum. Daud tidak menyadari bahwa orang kaya itu adalah dirinya yang mengambil Batseba, isteri Uria menjadi isterinya. Daud amat berdosa di hadapan Tuhan. “Aku sudah berdosa kepada Tuhan” (2 Samuel 12:13).

Tuhan mengampuni Daud, karena dia sungguh menyesali perbuatannya (2 Samuel 12:13). Namun, dia mesti menghadapi konseuensi perbuatannya. “Walaupun demikian, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati, karena dengan perbuatanmu itu engkau sangat menista Tuhan.” (2 Samuel 12:14).

Tuhan melaksanakan hukuman itu dengan perpecahan dalam keluarga Daud. Tuhan bersabda lewat Natan, “Pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dengan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.” (2 Samuel 12:10).

Kisah ini memberi beberapa pelajaran penting.

Pertama, dosa tidak akan membuat Tuhan berdiam diri, apalagi ketika dosanya begitu besar. Daud mencuri isteri orang dan memperisterinya.

Kedua, Tuhan menegur pendosa melalui suara hatinya. Bila orang tidak mendengarkannya dan bertobat, Tuhan akan mengirim orang untuk memperingatkan dan menyampaikan hukumannya.

Ketiga, dosa seseorang sudah diampuni. Tapi pelakunya tidak bebas dari konsekuensi atas perbuatannya. Misalnya, reputasinya jatuh. Siapa dapat memulihkan nama baiknya?

Akhirnya, Tuhan melakukan hukuman atas dosa. Keluarga Daud terpecah dari dalam. Anak-anaknya memberontak terhadapnya. Itu sangat menyakitkan dan membuat Daud menderita. Hukuman atas dosa memang berat.

Hanya belas kasihan Tuhan yang dapat membebaskan pendosa dari konsekuensi dari dosanya. Si pendosa mesti berdoa, “Ciptakanlah hati murni dalam diriku, ya Allah.” (Mazmur 51:12).

Sabtu, 27 Januari 2024
Alherwanta O.Carm

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here