Drini Hills, Resor di Antara Pucuk Daun-daun Jati (2)

0
345 views
Drini Hills di antara pucuk daun-daun Jati (Drini Hills)

KIAN hari kian menjadi lebih jelas seperti fenomena belakangan ini. Orang zaman sekarang lebih suka menikmati alam. Apakah itu dalam kesempatan liburan mengunjungi tempat-tempat eksotis khas lokasi destinasi wisata. Juga kalau mereka ingin hang-out.

Yang kini sering mereka cari bukan lagi resto-resto dengan dinding tebal ber-AC. Tapi, resto atau bahkan warung pun oke, asal langsung berdekatan dengan alam.

Tak ayal, kafe-kafe pun kini tidak lagi menempati areal “dalam rumah”, tapi lebih memilih outdoors. Orang sekarang suka minum kopi, sembari tetap bisa menikmati hembusan angin, menyaksikan hamparan sawah di depan, dan seterusnya.

Dan pemandangan macam inilah yang semakin banyak ditemukan di tempat-tempat pedesaan di wilayah DIY Barat.

Yang ingin dikatakan di sini adalah bahwa orang modern sekarang ini agaknya ingin mendefinisikan kembali apa itu artinya dolan plesiran, ngobrol kongkow-kongkow. Dengan sengaja memilih lokasi yang -kalau bisa- harus sedekat mungkin dengan alam yang natural. Apakah itu hamparan sawah, alas murni, gunung, perbukitan hijau, dan sejenisnya.

Drini Hills di kawasan wisata pesisir Pantai Jawa Selatan pada hemat penulis mampu menyayikan konsep “dekat alam” itu. Karena lokasinya ada di antara pucuk daun-daun jati.

Seakan ingin mengikuti pemikiran Jean-Jacques Rousseau dengan sesantinya yang terkenal “retournons a la nature”, Drini Hills sebagai resor di tengah hamparan hutan jati sungguh ingin menawari hari-hari “berakrab” ria dengan alam.

Justru dari alam itulah, demikian pemikiran Rousseau, manusia bisa belajar hidup. Dari alam itu pula, demikian Rousseau, kita manusia mendapat banyak ilham agar tetap mampu bertahan hidup.

Jalur Lintas Selatan (JLS)

Lalu apa hubungannya dengan Drini Hills?

Tahun-tahun belakangan ini, akses arus utama untuk keluar-masuk wilayah pesisir Laut Selatan Jawa semakin dipermak lebih cantik. Hadirnya jalan beraspal mulus yang disebut “Jalur Lintas Selatan” (JLS) semakin menjadikan Drini Hills ini gampang dijangkau.

Bahkan bus-bus ukuran besar -baik dari Pacitan di Jatim maupun dari Purworejo di Jateng- kini bisa semakin gampang bisa “mendekati” kawasan pesisir Laut Selatan Jawa.

Tidak hanya itu saja, hadirnya Drini Hills -resor paling gres dan secara arsitektur menarik- juga mendatangkan banyak keuntungan bagi warga sekitar. Andreas, misalnya, bukan datang dari jauh. “Saya ini warga lokal; dari Wonosari saja,” ungkap General Manager Drini Hills menyebut “ibukota” Kabupaten Gunung Kidul.

Hal senana juga diungkapkan oleh Yuni, front officer  yang mengaku rumahnya hanya “selemparan batu” dari Drini Hills. “Usai lulus sekolah SMK di Tepus,” ungkap Yuni, “saya langsung dapat kerjaan di sini’ lokasinya di sekitaran rumah.”

Lianda, front officer lainnya, tentu saja mengalami hal sama. Karena itu, menjadi sangat masuk akal bahwa kedua perempuan “penjaga gawang” Drini Hills ini dengan sangat ikklas bersedia meminjamkan sepeda motornya untuk dipakai penulis siren-siren keliling wilayah pesisiran ini.

“Kalau sampai tersesat, tenang saja. Cukup bilang antar kami ke Drini Hills, maka semua warga sini pasti akan dengan senang hati mengantarkan pulang,” terang Lianda kepada penulis melaju santai dengan sepeda motor miliknya menuju Pantai Indrayanti.

Alam pesisir yang indah

Tuhan memang murah hati dengan masyarakat Kabupaten Gunung Kidul. Dulu selalu dinarasikan sebagai wilayah pegunungan di bagian selatan DIY ini susah mendapatkan air bersih.

Tapi kini, dengan hadirnya Drini Hills di kawasan wisata pesisiran ini semakin membuktikan, air bersih itu tetap ada. Kedalaman mendapatkan sumber mata air beragam.

Seorang pemilik warung di Pantai Krakal bilang, cukup 10-15 meter sudah dapat air bersih. Lainnya bilang, baru kalau dikeduk lebih dalam lagi, maka sumber air itu pasti didapatkan.

Lalu, mengapa air bersih tawar menjadi penting bagi Drini Hills? Karena di ketinggian resor ini pula, sebuah kolam renang juga tersedia.

Meski bukan masuk kategori infinity swimming pool, namun kolam renang Drini Hills ini menarik disimak. Justru karena lokasinya di ketinggian; di atas pucuk-pucuk atap deretan bungalow di deretan bawah.

Keindahan Drini Hills tentu saja tidak hanya terjadi karena “faktor alam”. Seperti hamparan hutan jati yang amat luas; dengan kondisi badan jalan beraspal yang sangat mulus; atau limpahan air tawar bersih yang menemani penghuni mandi di kolam renang atau di dalam kamar peraduan.

Tapi juga karena Drini Hills masih mampu menyediakan hiburan alam yang sangat natural. Aneka siulan burung di siang hari, lalu aneka bebunyian suara binatang malam.

Dan tak kalah penting adalah senyum manis dari Mbak Lianda dan Mbak Yuni yang menyambut kedatangan tetamu yang akan berakrab ria dengan alam di Drini Hills. (Berlanjut)

Baca juga: Drini Hills, Healing di Perbukitan Kapur dan Hutan Jati Pantai Selatan Jawa (1)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here