MANUSIA ingin melanggengkan hidupnya. Salah satu caranya adalah dengan kawin dan memiliki keturunan. Sebagian orang lain ingin hidup secara abadi dengan meninggalkan legacy atau warisan.
Banyak penulis dikenang karena tulisan-tulusannya. Para penulis Kitab Suci, misalnya. Berapa juta orang yang hidupnya dipengaruhi oleh surat-surat Santo Paulus?
Pertanyaan beberapa orang Saduki tentang kebangkitan mengindikasikan hal di atas. Bahwa untuk mempertahankan hidup orang memerlukan keturunan. Dalam hal tujuh pria bersaudara menikahi satu wanita muncul pertanyaan. “Siapa di antara pria-pria itu yang menjadi suami wanita itu pada hari kebangkitan?” (Lukas 20:33).
Orang Saduki mengira bahwa hidup di dunia kebangkitan itu seperti hidup di dunia ini. Ternyata, mereka yang dianggap layak masuk ke dalam dunia kebangkitan itu hidup seperti malaikat dan menjadi anak-anak Allah, kerena telah dibangkitkan (Lukas 20:36). Mereka hidup secara baru sama sekali dan tidak bakal mati lagi (Lukas 20:36).
Mereka tidak kawin dan dikawinkan (Lukas 20:35). Pernikahan tidak relevan lagi. Mereka hidup dalam keabadian dan terus menerus memuliakan Allah. Hidupnya terarah kepada Allah; bukan diri sendiri.
Kendati kehidupan di dunia berbeda dari hidup dalam dunia kebangkitan, keduanya memiliki jiwa yang sama, yakni cinta. Mereka yang dalam hidupnya menghayati cinta sebagai anak-anak Allah akan menikmati buahnya dalam dunia kebangkitan. Di sana, bersama para malaikat mereka terus menerus memuliakan Tuhan dalam cinta.
Santo Paulus menulis tentang tiga anugerah terbesar, yakni iman, pengharapan, dan kasih. “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.” (1 Korintus 13:13). Inilah anugerah yang bertahan dalam hidup abadi.
Manusia hidup dalam dua dunia, yakni hidup dalam dunia fana yang berakhir dengan kematian dan dunia baka dalam kebangkitan. Mereka yang selama hidupnya di dunia menghayati cinta akan masuk ke dalam dunia baru yang kekal untuk memuji Tuhan dalam cinta abadi.
Sabtu, 25 November 2023
Alherwanta O.Carm