“SORE ini kita bergembira karena akan ada 14 frater yang akan ditahbiskan menjadi diakon-pelayan bagi Gereja dan dua orang menjadi imam. Kita doakan semoga ke-16 orang ini benar-benar menjadi hamba Tuhan yang melayani secara total untuk mencintai Tuhan dan mencintai sesama. Kita doakan sepanjang hidup mereka. Mereka dan kami membutuhkan doa umat terus menerus.”
Demikian pengantar yang disampaikan oleh Bapak Uskup Keuskupan Malang Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm dalam Perayaan Ekaristi Tahbisan DiakonAT dan Tahbisan Imamat di Gereja Katedral Malang hari Kamis, 27 April 2023, mulai pukul 16.30 WIB.
Bapak Uskup Keuskupan Malang dalam selebrasi didampingi oleh Provinsial SMM Pater Antonius Pensi SMM dan Ketua Unio Keuskupan Malang Romo Henricus Vidi Krista Pr.
Lebih dari seratus pastor yang berkarya di Keuskupan Malang juga hadir. Mereka menempati bangku-bangku depan di dalam Gereja Katedral Malang.
Umat dari berbagai paroki di Dekenat Malang Kota dan lainnya juga menyambut upacara tahbisan ini dengan gembira. Ditampakkan dengan kehadirannya sehingga Gereja katedral penuh, bahkan meluber di halaman samping gereja.
“Panenan memang banyak karena Tuhan terus menerus memanggil manusia untuk masuk kedalam keluarga kudus-Nya dan untuk diselamatkan, akan tetapi para pekerja hanya sedikit, jumlah umat yang harus digembalakan dan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan gereja jauh melebihi kapasitas kemampuan atau ketersediaan tenaga para pelayan.
Oleh karena itu kita perlu selalu memohon dengan rendah hati kepada Tuhan agar memanggil banyak pemuda untuk menjadi diakon dan imam, dengan permohonan semacam itu kita mengakui bahwa panggilan untuk menjadi Diakon Imam dan Uskup adalah pertama-tama suatu anugerah Tuhan bukan dari keinginan diri sendiri.”
“Kita terus menerus memohon agar panggilan berkembang dalam Gereja. Pentingnya memohon panggilan menjadi semakin nyata pada saat ini, ketika banyak Gereja Lokal di Indonesia terutama di luarPpulau Jawa sungguh kekurangan banyak pekerja”.
“Di Keuskupan Malang secara sepintas tidak kekurangan imam, karena disini ada ratusan imam. Tapi nyatanya masih cukup banyak paroki yang membutuhkan tambahan imam; tetapi tidak bisa dipenuhi.
Masih banyak kelompok yang belum mendapat pendampingan seorang imam, meskipun mereka meminta. Masih banyak karya-karya keuskupan yang membutuhkan pendampingan para imam dan tidak bisa dipenuhi karena keterbatasan tenaga.”
Demikian penggalan dari homili Bapak Uskup, lanjutnya disampaikan pula ….
“Oleh karena itu marilah kita berdoa agar Tuhan selalu memanggil kaum muda untuk menjadi diakon dan imam mari kita meningkatkan doa itu sambil meningkatkan aksi-aksi panggilan di antara kaum muda kita.
Mengingat kekurangan imam dan diakon pada sore hari ini kita patut bersyukur karena ada 14 frater bersedia menjadi Diakon dan dua Diakon menjadi imam.
Keempat belas frater yang menerima tahbisan diakonatnya adalah:
- Frater Andreas Yoesi Prasetya Nada Pr.
- Frater Barnabas Bang Pr.
- Frater Stefanus Jimson Sigalinging SVD.
- Frater Firdaus Piga Leo MSF.
- Frater Yohanes Batista Abi MSF.
- Frater Albertus Bernando Agung Hamonangan O.Carm.
- Frater Ignasius Anang Setia Darmanto O.Carm.
- Frater Agustinus Asman SMM.
- Frater Hyronimus Ario Domininggus SMM.
- Frater Dominikus Siong SMM.
- Frater Daniel Dagur SMM.
- Frater Antonius Alfredo Poa CM.
- Frater Yusep Andrianto CM.
- Frater Bonifasius, Projo Keuskupan Manokwari Sorong.
Dua Diakon yang menerima Tahbisan Imamat adalah:
- Diakon Doroteus Bryan Agung Pamungkas, praja Keuskupan Malang
- Diakon Mathias Jebaru Adon SMM.
Setelah semua prosesi penahbisan diakon dan penahbisan imamat serta perayaan ekaristi tibalah yang ditunggu oleh banyak umat yakni pengumuman penempatan tugas para diakon baru dan para imam baru.
Akan tetapi hanya diakon baru dari Tarekat SMM yang diumumkan pada malam hari itu. Lainnya diumumkan di biara masing-masing.
Tugas Pengutusan dua imam baru
Diakon Doroteus Bryan Agung Pamungkas lahir di Banyuwangi, Jatim, 28 Maret 1994. Ia berasal dari Paroki Maria Ratu Damai Banyuwangi.
Ia menjalani formatio pendidikan di Seminarium Marianum Probolinggo, Seminari Tahun Rohani Interdiosesan San Giovani XXIII Lawang, dan Seminari Tinggi Interdiosesan Santo Giovani XXIII Malang, S1 Filsafat Keilahian STFT Widya Sasana Malang.
Ia melanjutkan studi bakaloreat teologi di Universitas Urbaniana dan tinggal Kolegio Urbano Roma Italia.
Masa diakonat dijalaninya di Paroki Santa Maria tak Bernoda Lawang.Bapak Uskup Keuskupan Malang menugaskan dua tahun pertama menjadi Pastor Rekan di Paroki Ratu Damai Lumajang.
Diakon Mathias Jebaru Adon SMM, lahir di Makassar 14 Mei 1999; berasal dari Paroki Santo Mikhael Keuskupan Ruteng.
Ia menjalani melaksanakan formatio pendidikan KPA Seminari Santo Paulus Mataloko Ngada NTT, Postulat dan Novisiat SMM Ruteng, tinggal di Pondok Kebijaksanaan Malang untuk menyelesaikan studi S1 Filsafat Keilahian dan S2 di STFT Widya Sasana Malang.
Ia mengucapkan kaul kekal dalam Serikat Maria Montfortan 15 Agustus 2022. Masa diakonat dilaksanakan di Paroki Santo Antonius Padua Pasuruan sambil mengajar di STFT Widya Sasana Malang.
Ia kemudian ditugaskan oleh Pater Provinsial SMM sebagai anggota Tim Pusat Spiritualitas Maria Montfortan Malang.
Kredit: Komsos Keuskupan Malang