MANUSIA bisa disebut makhluk yang antisipatif. Artinya, bersifat tanggap terhadap sesuatu yang sedang atau akan terjadi. Konsekuensinya, manusia itu bisa dan wajib mempersiapkan diri.
Ada dua macam persiapan yang bisa dilakukannya. Pertama, persiapan tentang segala sesuatu yang jelas. Misalnya, mempersiapkan pernikahan dengan berpacaran. Menabung untuk bisa membangun rumah atau membeli mobil.
Kedua, persiapan terhadap hal-hal atau peristiwa yang tidak bisa diprediksi secara pasti. Walau semua orang bakal mati, tidak seorang pun tahu hari, tanggal, dan jamnya. Orang tidak bisa mengambil waktu atau menyusun anggaran khusus untuk kematiannya. Persiapan terbaik untuk kematian adalah hidup secara baik dan benar sepanjang hidup.
Ternyata, itu membuka kombinasi antara keduanya. Yang bisa dan tidak dapat diprediksi digabung menjadi satu. Itulah pesan yang bisa digali dari injil hari ini (Lukas 12:39-48).
Injil itu mengajak orang untuk berjaga-jaga, karena kedatangan Tuhan itu seperti datang-Nya pencuri yang tidak diduga-duga (Lukas 12: 39-40). Itu bisa berarti kedatangan Tuhan yang kedua kali; bisa pula ditafsirkan sebagai tibanya kematian (dipanggil Tuhan).
Hamba yang didapati berjaga waktu tuannya tiba akan selamat (Lukas 12: 43-44). Tetapi, celakalah hamba yang lalai dan mabuk-mabukan waktu tuannya datang (Lukas 12: 45-46). Ceroboh.
Mereka ini akan diperlakukan seperti orang yang tidak setia (Lukas 12: 46). Orang tidak setia tidak pernah dipercaya. Demikian pula orang yang tidak beriman kepada Tuhan takkan dipercaya untuk mengelola “harta-Nya” yang langka dan berharga.
Orang-orang yang tidak mengisi dan menggunakan hidupnya untuk melakukan kehendak Tuhan (mengasihi) tidak akan dipercaya masuk ke dalam hidup bahagia abadi yang disediakan Tuhan. Bisa jadi, di antara mereka itu, ada orang-orang Kristen yang diberi anugerah lebih (iman akan Tuhan lewat Yesus Kristus).
Dari mereka Tuhan menuntut lebih (Lukas 12: 48).
Semua orang, entah yang dibaptis atau tidak dibaptis suatu saat mesti menghadap Tuhan (memenuhi panggilan-Nya).
Pada saat itulah dia akan mempertanggungjawabkan hidupnya. Panggilan itu bisa terjadi tiba-tiba (tak bisa dipersiapkan).
Maka, orang mesti siap siaga setiap saat. Caranya, melakukan semua yang baik dan benar sepanjang hidup. Itulah persiapan terbaik.
Rabu, 19 Oktober 2022