YESUS menyembuhkan orang lumpuh dengan bersabda, “Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.” (Mat 9: 2).
Apakah orang lumpuh itu mengharapkan dosanya diampuni?
Bisa jadi tidak. Namun Yesus menyatakan itu, karena Dia tahu bahwa orang lumpuh itu membutuhkannya.
Mengapa Yesus mesti mengampuni dosa sebelum menyembuhkannya?
Pertama, jika Dia hanya menyembuhkan fisiknya, apakah bedanya Yesus dari dokter?
Kedua, tanpa mengampuni dosanya penyembuhan itu tidak utuh dan sakitnya bisa kembali kambuh.
Di atas semuanya, Yesus datang untuk membebaskan manusia dari dua macam sakit lumpuh, yakni lumpuh rohani dan jasmani. Hanya dengan menyembuhkan keduanya, Yesus membuat orang lumpuh itu kembali utuh. Sehat (healthy and whole).
Yesus memberikan lebih dari yang diharapkan manusia. Bukankah Dia bersabda tentang Bapa yang mengetahui sebelum orang meminta kepada-Nya (Mat 6:8)?
Penyembuhan yang dilakukan Yesus bukan hanya tanda pulihnya fungsi jasmani, melainkan juga fungsi rohaninya. Lengkap.
Kini lumpuh secara rohani menjangkiti banyak orang. Penyakit ini jauh lebih berbahaya daripada lumpuh jasmani, karena banyak penyandangnya tidak menyadarinya.
Susahnya, kelumpuhan rohani kerap melumpuhkan badan manusia. Orang yang sulit mengampuni menyandang kelumpuhan rohani dan badannya bisa dihinggapi macam-macam penyakit.
Bukankah sebagian sakit kanker disebabkan oleh dendam, sakit hati, dan tidak rela mengampuni?
Agar orang sungguh sembuh dan utuh, dia memerlukan lebih dari dokter. Dia membutuhkan Yesus yang sekaligus menyembuhkan dua penyakit lumpuh.
Kamis, 30 Juni 2022