Bacaan 2:1Kor 15:20 – 26
Injil: Luk1:39 – 56
HARI ini tanggal 15 Agustus, Gereja Katolik merayakan Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga.
Beberapa waktu setelah Maria mendapat kabar dari Malaikat Gabriel, maka mengandunglah ia dari Roh Kudus.
Begitu sukacitanya beliau, bergegas mengunjungi saudarinya Elizabeth yang saat itu juga sedang mengandung Yohanes Pembaptis.
Perjalanan Maria dari Nazareth ke kota kecil, daerah Yudea cukup jauh. Sekitar 180-an km.
Namun, sukacita harus dibagikan kepada orang lain.
Saat Maria memberi salam sukacitanya, melonjaklah anak yang di dalam rahim Elizabeth dan ia pun penuh dengan Roh Kudus.
Yohanes menerima Roh dalam kehadiran Tuhan Yesus.
Dua wanita istimewa itu saling memuji satu sama lain.
Dengan kerendahan hatinya, Elizabeth menunjukkan pujian sukacitanya kepada Maria. Sebab Maria adalah ibu Penyelamat dunia.
“Diberkatilah engkau di antara semua wanita dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?”
Maria adalah “Tabut Perjanjian Baru”, di mana Anak Allah, Sang Juru Selamat tinggal di dalam rahimnya.
Sementara, di dalam rahim Elizabeth, Allah mempersiapkan seorang Yohanes Pembaptis yang akan diberi tugas mempersiapkan hadir-Nya Sang Juru Selamat ke dunia.
Untuk melahirkan Yesus, Bunda Maria disucikan dan dikandung tanpa noda dosa. Selama hidupnya tidak berdosa. Sehingga ketika wafat, Tuhan tidak membiarkan tubuhnya terurai menjadi debu.
Kita mengimani, jiwa bersama tubuh duniawinya Maria diangkat ke surga.
Penguraian tubuh menjadi debu adalah konsekuensi dari dosa manusia.
Sukacita juga terjadi di surga, saat Malaikat Mikael dan para malaikat lainnya memenangkan peperangan melawan Naga merah padam, si Ular Tua, Iblis itu dan para malaikatnya.
“Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.”
Sukacita kebangkitan Kristus harus dibagikan, Ia akan membinasakan maut. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya
Pesan hari ini
Banyak orang hanya ingat kepada Tuhan saat dalam dukacita, namun saat bersukacita ia lupa Tuhan. Hari ini Bunda Maria memberi teladan, bahwa sukacita harus dibagikan.
Sudahkah kamu berbagi sukacita hari ini?
“Senyuman adalah pemberian terbaik, karena Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”