Dua Puteri Palasari di Bali Rayakan Pesta 25 Tahun Jadi Suster OSF Semarang

0
670 views
Syukur atas 25 Tahun hidup membiara dua Suster OSF dari Paroki Palasari. (Laurensius Suryono)

SIANG itu cuaca cerah sedikit berawan, panas tapi tidak menyengat kulit mereka umat Paroki Hati Kudus Yesus Palasari. Mereka hadir menapaki anak tangga yang jumlahnya puluhan itu satu demi satu menuju pintu depan gereja dengan hati gembira dan bahagia.

Kegembiraan dan kebahagiaan mereka bukan saja karena masih suasana Perayaan Natal yang terlihat dari hiasan Kandang Natal dan Pohon Cemara serta pernak-pernik lainnya yang ada di luar dan di dalam gereja. 

Tetapi karena hari itu, Jumat 27 Desember 2019, ada dua orang puteri asli Paroki Hati Kudus Yesus Palasari hendak menyampaikan syukur dalam Perayaan Ekaristi atas kesetiannya Hidup Membiara selama 25 tahun dalam Kongregasi OSF Semarang.

Mereka adalah Sr. Emiliana Ni Wayan Eliyastini OSF dan Sr. Kanisia Ni Wayan Andriyani OSF.

Sr. Emiliana OSF berkarya di Rumah Sakit Santa Elisabeth Semarang. Sedangkan, Sr. Kanisia OSF berkarya di Rumah Retret Pangesti Wening Ambarawa, Jateng.

Perayaan Ekaristi dipersembahkan secara selebrasi bersama tujuh orang romo dengan selebran utama Vikaris Jenderal Keuskupan Denpasar Pastor Yosef Casius Wora SVD.

Pastor Yosef pernah menjadi Pastor Paroki Palasari pada tahun 1989 s.d 1998, saat kedua suster jubilaris memulai mewujudkan impiannya menjadi seorang biarawati.

Segenap umat Paroki Palasari hadir merayakan pesta perak dua suster OSF.

Menurut cerita, Pastor Yosef juga sempat mencoba mengenalkan Tarekat Ssuster Misi Abdi Roh Kudus (SSpS) yang didirikan oleh Santo Arnoldus Janssen SVD kepada kedua calon suster ini.

Romo Vikjen lebih banyak memberi waktu kepada kedua suster untuk mensharingkan pengalamannya selama 25 tahun menjadi suster agar didengarkan oleh para umat yang hadir memenuhi Gereja Paroki.

Pada intinya, kedua suster menyadari bahwa banyak umat paroki yang membantunya dalam doa agar tetap setia dalam panggilannya. Mereka juga mengakui dalam dirinya banyak kekurangan, kelemahan dan tidak sempurna.

Namun, dalam kelemahan itu, Tuhan berbelaskasih kepada mereka sehingga pada Pesta Syukur siang hari ini mereka kembali menyampaikan mottonya “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” 2 Kor 12:9

Pada bagian lain, Pastor Yosef juga menyampaikan harapannya agar jejak kedua suster ini diikuti dengan benih panggilan sebagai imam, bruder, dan suster dari umat Paroki Hati Kudus Yesus Palasari.

Suasana adat Bali

Misa syukur 25 tahun Sr. Emiliana Ni Wayan Eliyastini OSF dan Sr. Kanisia Ni Wayan Andriyani OSF dihadiri oleh ratusan umat dari Paroki Palasari.

Di antara mereka, banyak yang mengenakan busana adat Bali. Baju maupun kebaya warna putih dengan ikat kepala untuk para bapak dan anak laki-laki. Sedangkan para ibu mengenakan selendang yang dililitkan pada tubuhnya dan mengenakan kain untuk bawahannya.

Gereja Hati Kudus – Paroki Palasari di Bali dengan corak arsitektur yang sangat khas.

Hadir pula beberapa suster-suster OSF.

Cerita masa lalu

Sr. Kanisia OSF sempat bercerita bahwa  25 lalu dia sebenarnya sudah berpacaran. Namun kemudian, ia menyampaikan kepada pacarnya, kalau dia ingin menjadi suster.

Keduanya berdoa, tapi berbeda isi doanya. 

Suster Kanisia OSF ingin doanya menjadi suster dikabulkan. Sedangkan pacarnya berdoa agar Kanisia remaja jangan sampa menjadi suster.

Ternyata doa Sr. Kanisia diterima dan kemudian ia bergabung masuk dalam Kongregasi OSF Semarang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here