Dua Suster SFIC Ucapkan Kaul Sementara,19 Orang Lainnya Perbarui Kaulnya

1
4,227 views
Wajah-wajah sukacita para suster yang baru saja mengucapkan kaul sementara dan memperbarui kaulnya di Kapel St. Antonius Susteran SFIC di kawasan Merdeka, Sungai Jawi, Pontianak, 3 Juli 2018. (Vincent Dimas/Sesawi.Net)

SETIAP bentuk pilihan hidup adalah panggilan dan bukan hanya sekedar fungsi saja, tetapi lebih kepada  penyerahan diri secara mutlak dan menyeluruh.

Oleh karena itu dan untuk mengungkapkan penyerahan diri yang lebih padat, utuh dan menyeluruh kepada sebuah bentuk kehidupan yang dipilihnya, orang lalu mengikatkan dirinya kepada bentuk kehidupan itu, dan setia menjaga komitmen atas hidup yang dipilihnya.

Misalnya pilihan hidup berkeluarga, maka pikiran, harapan dan perasaan-perasaan dan motivasi melulu diarahkan dan disatukan menuju ke arah hidup berkeluarga.

Demikian halnya terjadi dalam hidup membiara. Hanya saja hidup membiara mendapat kapasitas atau porsi yang cukup fokus kepada penyerahan diri yang total kepada Allah melalui kaul-kaul kebiaraan yang diikrarkan.

19 suster yunior membaharui kaul kebiaraan mereka. (Vincent Dimas)

Triprasetya menjadi semacam wadah untuk mengungkapkan atau mengaktualisasikan persatuan dengan yang Dia secara utuh dengan hati yang tidak terbagi.

Penyerahan diri secara total dengan hati yang tak terbagi sungguh dihayati dan diwujudkan dalam sebuah ikrar setia oleh dua suster novis Kongregasi Suster SFIC.

Keduanya mengucapkan pengikraran kaul perdananya. Sementara, 19 suster SFIC yunior membaharui kaul-kaul kebiaraan mereka.  Peristiwa langka di zaman now ini  terjadi pada tanggal 3 Juli 2018  lalu di Kapel Susteran SFIC St. Antonius Pontianak.

Pastor Fens SX adalah paman Sr. Stela Linda SFIC yang mengikrarkan kaul perdananya.

Hadir di altar Minister Provinsial Kapusin Pontianak, Pastor Hermanus Mayong OFMCap, Pastor Cosmas OFMCap, Pastor Astrono Aji OFMCap dan Pastor Fens SX. Yang terakhir adalah paman Sr. Stela Linda SFIC yang mengikrarkan kaul perdananya.

Upacara pengucapan janji setia suster-suster SFIC ini dihadiri oleh orangtua, sanak keluarga, kenalan.

Hadir di altar memimpin perayaan Ekaristi Minister Provinsial Kapusin Pontianak, Pastor Hermanus Mayong OFMCap, Pastor Cosmas OFMCap, Pastor Astrono Aji OFMCap dan Pastor Fens SX. (Vincent Dimas)

Berkontemplasi

Dalam homilinya, Pastor Hermanus Mayong mengatakan bahwa panggilan hidup religius merupakan tanda unggul di dalam Gereja, bersinar dalam kehidupan yang terwujud dalam kekudusan dan pelayanan yang dijalankan dengan setia dan bakti.

“Untuk menjadi tanda unggul dalam Gereja menuntut tugas utama dan pertama bagi semua religius yaitu kontemplasi perkara-perkara ilahi dan persatuan dengan Allah yang terus menerus dalam doa dan meditasi. Artinya semua religius dipanggil untuk menjadi orang yang kontemplatif, walaupun kita tidak hidup menurut cara hidup para rubiah kontemplatif, tetapi semua religius dipanggil untuk tinggal di dalam hadirat Allah,” ungkap imam doktor Hukum Gereja yang menerima tahbisan imamat pada 27 Januari 2001.

Pengucapan janji setia dua suster novis kepada Allah melalui Gereja.

“Pengikraran kaul-kaul yang para suster ikrarkan hendaknya semakin mengarahkan para suster untuk semakin sempurna di dalam kasih,” ungkapnya.

Sukacita sejati dalam panggilan hidup bakti

Imam Ordo Fransiskan Kapusin ini kemudian mengutip spiritualitas St. Fransiskus Assisi tentang sukacita dalam hidup panggilan khas para Fransiskan-Fransiskanes yaitu mengalami sukacita sejati dalam panggilan.

“Suka-cita dan kebahagiaan kita sebagai putra/putri Fransiskus bukan terletak pada banyaknya orang yang masuk kongregasi, bukan karena saya berhasil dalam karya dan sebagainya, tetapi ketika kita mendapat perlakuan-perlakuan yang tidak baik, penderitaan dan salib dan kita mampu menghadapinya dengan rasa syukur,” ungkapnya.

Provinsial Kongregasi SFIC Sr. Irene mengenakan cincin kepada suster novis yang baru saja mengucapkan kaul sementaranya. (Vincent Dimas)

Ucapan selamat kepada pestawati disampaikan pula oleh Suster Provinsial, Sr. Irene SFIC.

Dalam sambutannya ia mengatakan bahwa pengikraran kaul perdana ini dijalani selama satu tahun, setelah itu diperbaharui terus-menerus sampai yang bersangkutan memutuskan untuk menjadi anggota secara definitif melalui pengikraran kaul kekal.

Oleh karena itu, lanjutnya lagi kepada para pestawati,  sungguh besar harapan Kongregasi maupun keluarga bahwa setiap pembaharuan itu mengandung niat dan tekad bulat. Yakni, untuk semakin hari semakin merasakan dan yakin bahwa Tuhan adalah mempelai. “Pengucapan ikrar perdana ini perlu dijaga, dirawat dengan penuh tanggungjawab, karena dunia ini semakin mengoda. Ini bukan rahasia,” ungkapnya.

Sr. Irene SFIC memasangkan kalung di leher suster novis usai upacara pengikraran kaul perdana kedua suster novis.
Penandatanganan naskah kaul.

Setelah berkat penutup, Suster Provinsial membacakan surat penugasan kepada kedua suster novis yang baru saja mengikrarkan kaulnya.

  • Sr. Oktaviana Safitri mendapat tugas pertamanya sebagai suster muda di Komunitas St. Anna Paroki St. Yohanes Pemandi Pahauman Keuskupan Agung Pontianak.
  • Sr. Stela Linda SFIC bertugas di Komunitas St. Yosef Paroki Pusat Damai Keuskupan Sanggau.

Proficiat untuk para suster SFIC.

1 COMMENT

  1. Selamat ya…untuk ke 19 suster yunior yg telah memperbaharui kaulnya khususnya selamat bagi kedua suster yg mengucapkan kaul sementara mereka.
    Kiranya oleh kasih karunia Kristus mereka selalu setia sampai akhir.Amin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here