Dua Ungkapan Doa

0
511 views
Ilustrasi - Berdoa

PADA waktu berdoa, ada kalanya orang bisa menyampaikan doanya secara baik dan lancar. Rangkaian kata yang tersusun rapi diucapkan dengan jelas.

Doa demikian bisa menunjukkan iman yang mendalam kepada Tuhan. Bisa jadi, itulah yang dilakukan seorang kepala rumah ibadat kepada Yesus.

“Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup.” (Mat 9: 18)

Kematian anaknya tidak menghilangkan imannya. Sebaliknya, mendorongnya untuk datang kepada Yesus.

Ada pula orang yang tidak pandai menyusun kata-kata dalam doanya. Mereka lebih suka memilih membaca doa-doa yang tertulis dalam buku doa. Mengungkapkan iman dalam doa secara spontan memang tidak selalu mudah.

Masih ada lagi orang yang mengungkapkan doanya dalam perbuatan. Dia tidak mengucapkan satu patah kata pun. Hanya membatin dalam hati sambil melakukan apa yang perlu untuk doanya.

Perempuan dalam Injil Matius 9: 18-26 melakukan hal itu. Dia yang menderita sakit pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Katanya dalam hati, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” (Mat 9: 21).

Itulah yang terjadi atas dirinya. Ia sembuh, karena iman dan usahanya. Betapa besar peranan iman dan tindakan dalam doa.

Baik kepada pemimpin rumah ibadat maupun kepada wanita itu Tuhan Yesus menunjukkan sikap yang sama, yakni memuji iman mereka. Lalu memberikan yang mereka harapkan.

Sikap mereka menunjukkan dua ungkapan iman dan doa. Meski caranya berbeda, hasilnya sama. Doanya dikabulkan Tuhan.

Senin, 4 Juli 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here