ADA banyak kisah tentang kebangkitan Yesus. Hal itu bisa ditemukan dalam empat Injil. Sebagian menekankan makam kosong (Yohanes 20: 1-9). Di sana, makam kosong disebut tujuh kali.
Kisah lain menyajikan pertemuan Yesus dengan para murid, baik individual maupun kelompok (Yohanes 20: 11-18; Matius 28: 9; Lukas 24; 13-35).
Setiap kisah menegaskan bahwa Yesus telah bangkit dan menjumpai para murid.
Di samping itu, ada pula dua versi penting yang perlu diperhatikan, yakni versi orang dalam dan orang luar.
Yang pertama datang dari para pengarang injil. Mereka ini adalah para saksi kebangkitan yang benar, lkarena menyampaikan berita berdasarkan yang dikatakan Yesus bahwa pada hari ketiga Dia akan bangkit (Matius 17: 22-23).
Yang kedua berdasarkan berita bohong atau tanpa dasar. Itulah kesaksian dari para imam kepala. Mereka mengarang cerita bahwa para murid Yesus mencuri jenazah-Nya waktu malam ketika para penjaga itu tidur (Matius 28: 13).
Bagaimana orang tidur bisa tahu bahwa para murid Yesus melakukan itu?
Bacaan hari ini (Kisah Rasul 2: 14.22-32 dan Matius 28: 8-15) menggarisbawahi dua versi yang berbeda itu. Petrus menjelaskan tentang Yesus berdasarkan pengalaman pribadi bergaul dengan Yesus dan kata-kata Daud (Kisah Rasul 2: 26-32).
Injil Matius mewartakan bahwa Yesus yang bangkit menjumpai perempuan-perempuan yang pergi ke makam. Mereka inilah yang memberikan kesaksian tentang Yesus yang hidup.
Hingga kini, dua versi itu masih ditemukan. Ada orang yang mencoba meruntuhkan iman akan Kristus yang bangkit dengan alasan dan logika yang tidak masuk akal. Banyak orang Kristen yang terpengaruh oleh alasan itu.
Namun, mereka yang percaya akan Injil dan berusaha menghayatinya secara sungguh-sungguh mengalami yang dijanjikan Yesus.
Pertama, Dia yang bangkit menyertai mereka. Kedua, mereka mengalami hidup yang penuh dalam Dia (Yohanes 10: 10).
Senin, 10 April 2023 (Oktaf Paskah)
