KITA mulai dengan dua pertanyaan di bawah ini, yakni:
- Bagaimana dengan kiprah para Suster Augustines (OSA) dalam mengemban misi?
- Apa yang menjadikan mereka hingga mampu “bertolak ke tempat yang dalam” dan kemudian menebarkan jala kemanusiaan dan kemudian lmenariknya ke dalam perahu keselamatan?
Kongregasi Suster Santo Augustinus dari Kerahiman Allah (OSA) ini tumbuh dan berasal dari Delft, sebuah kota di Negeri Belanda.
Kongregasi OSA didirikan oleh Mgr. HL Spoorman tahun 1888.
Sesungguhnya, bibit persemaian pertama itu muncul dan datang dari Dendermonde, sebuah kota di Belgia. Didirikan dengan misi ingin membantu pelayanan bidang kesehatan.
Dengan demikian, cikal bakal berkembangnya bibit persemaian panggilan para suster Augustines di Keuskupan Ketapang (Kalbar) dan di Delft (Negeri Belanda) itu sejatinya datang dari Belgia.
Kisah tentang St. Augustinus
Mungkin ada yang bertanya demikian. Santo Augustinus itu aslinya orang Taghaste di Afrika Utara, lalu bagaimana mungkin ada biara-biara di Eropa yang sengaja menggunakan regula (peraturan) dan memakai nama Santo Augustinus sebagai identitas tarekat religius ini?
Augustinus lahir pada tanggal 13 November 354 di Thagaste. Ia meninggal pada tanggal 28 Agustus 430 sebagai Uskup Kota Hippo Regius.
Augustinus juga adalah seorang pendiri biara, setelah bersama teman dan sahabat-sahabatnya memutuskan mengundurkan diri dari keramaian dunia dan hidup bersama dengan tenang dalam semangat asketis.
Membumikan “Duc in Altum”, Makna Misi 70 Th Karya Misi OSA di Keuskupan Ketapang (3)
Rencana ini tercapai di tahun 387 pada perayaan Malam Paskah, ketika ia dan beberapa temannya dibaptis oleh Uskup Ambrosius.
Mereka kemudian kembali ke Afrika Utara dan melanjutkan kehidupan komunitas dengan regula atau aturan hidup bersama yang dibuat sendiri oleh Augustinus.
Pada mulanya,
- Ada biara untuk para rahib;
- Kemudian dibuka juga biara untuk biarawan aktif dan klerus dan;
- Yang ketiga sebuah biara khusus untuk perempuan yang dikepalai sendiri oleh kakak perempuannya Perpetua.
Augustinus ditahbiskan imam pada tahun 391 dan di tahun 396 menerima Tahbisan Episkopal hingga didapuk menjadi Uskup Hippo.
Komunitas-komunitas biara yang dibangun Augustinus ini berkembang sangat pesat sebelum Provinsi Afrika diserbu oleh suku-suku Vandal tahun 428-477 oleh Raja Genserik dan raja Hunnerik tahun 477-487.
Situasi perang dan perampasan ini mengakibatkan banyak biara yang tutup, banyak biarawan dan biarawati dibunuh demi iman akan Kristus. Sebagian lagi mengungsi, menyelamatkan diri ke Italia, Perancis, Jerman, Belgia.
Sisa-sisa yang selamat inilah yang menjadi cikal-bakal berkembangnya kongregasi/Ordo Santo Augustinus.
Proses penyatuan biara-biara kecil, para rahib yang tersebar ini menjadi Ordo Santo Augustinus.
Ini terjadi melalui Magna Unio (1256) yang diprakarsai oleh Paus Innocentius IV dengan terbitnya bulla (surat keputusan kepausan) berjudul Incumbit Nobis tertanggal 16 Desember 1243. (Bersambung)
Ref: Nederlandse Provincie van de Orde der Augustijnen (OSA)