Duc in Altum, Warna-Warni Hariku

0
551 views
Cinta sekonyong-konyong koder karena perjalanan naik KA menuju Busan. (Ist)

SEMENJAK ada diri-Mu, dunia terasa indahnya.

Semenjak Kau ada di sini, kumampu melupakannya.

Semenjak ada diri-Mu, dunia terasa indahnya.

Semejak Kau ada di sini, tak ingin melepaskan-MU.

Where are You, when I need that You?

Now that I found Someone New.

Semenjak Kau ada di sini, kumampu melupakannya.

Lagu oleh Andhity.

Sebuah lagu populer di tahun 2012. Lagu lawas tapi maknanya masih bisa dikaitkan pada masa ini. Merubah makna “mu” yang lirik aslinya mengacu pada sesama manusia, menjadi “Mu” dengan huruf kapital yang ditujukan pada Tuhan.

Lagu menjadi berubah rasa dan berubah makna. Yang aslinya bermakna jatuh cinta pada lawan jenis, kini berubah. Jatuh cinta pada Yesus.

Jumat Pertama dalam pekan

Malam Jumat sebelum peringatan Jumat Pertama terasa berbeda dari hari biasanya. Dan itu selalu. Hal ini karena besok adalah Jumat Pertama.

Hari mengenang dan menghormati secara khusus untuk Hati Kudus Yesus. Sosok yang dikenang bukanlah sosok biasa. Pribadi yang luar biasa hebat dan agung.

Mengenang hari Jumat Pertama dalam pekan sudah menjadi tradisi turun temurun. Orangtua dan saudara telah membiasakan melakukan hal-hal khusus pada hari ini. Selain wajib misa juga puasa atau pantang. Pantang yang paling berat itu pantang garam. Makanan yang kelihatan enak jadi hambar saat menggigitnya. Dan tidak boleh protes. Harus dihabiskan. Daripada kena marah orangtua, makan saja. Tanpa kunyah, langsung telan.

Lucu juga mengenang masa itu. Usaha orangtua membiasakan tradisi Gereja dengan berbagai macam cara. Dan manjur. Sampai sekarang masih terasa dan menjadi milik. Kebiasaan yang baik untuk sekarang meski menyiksa untuk saat itu.

Hati Kudus Yesus

Adakah yang bisa menggambarkan, menjelaskan atau menganalisis bagaimana Hati Kudus Yesus secara detil? Secara pengetahuan. Tidak ada.

Hanya bisa katakan Hati Kudus Yesus sarat makna dan samudera Kasih. Mau menimba kasih-Nya sebanyak apapun tak akan pernah habis. Selalu saja ada.

Bidu mencoba menimba Hati yang seperti ini. Saat jam kuliah -sebelum pandemi, Agustus 2019- jeda beberapa menit, dia meminta rekan mahasiswa seorang suster biarawati untuk mencereitakan bagaimana dan mengapa orang Katolik tidak mau membalas saat gereja dibakar.

“Kami mengimani Yesus Kristus. Dia mengajarkan untuk tidak membalas perbuatan buruk yang dilakukan kepada kami,” jelas suster biarawati tersebut.

Bidu yang berbeda prinsip hidup ini semakin penasaran dengan cara hidup orang Katolik. Suster ini pun menjawab dan menjelaskan apa yang diminta Bidu. Ada kalanya pertanyaan yang dilontarkan tak bisa dijawab secara manusiawi.

Dan jawaban pun diarahkan pada kalimat, “Keyakinan kami pada iman Yesus Kristus. Bagi kami, dalam Yesus Kristus yang ada hanya kata ya. Sudah ada dalam Kitab Suci dan tak bisa dibantah.”

Mengenang-Nya melalui Injil

Mulai kisah penderitaan-Nya hingga wafat-Nya menjadi sebuah kisah samudera kasih. Situasi menyakitkan pun Yesus tetap mengasihi manusia. Manusia yang tak tahu diri dan tak tahu berterimakasih.

Sudah berdosa masih banyak gaya. Tak mau merubah diri untuk berbuat kebaikan justru malah semakin terbuai dengan kenikmatan nafsu, uang, jabatan, nama baik dan barang-barang mewah.

Menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang kadang menguji iman membuat hati tidak nyaman. Sebuah prinsip hidup hendaknya dihormati dan dihargai. Bukan untuk dicela.

Sebaliknya menjadi tantangan tersendiri untuk lebih kreatif menyikapi situasi tidak nyaman. Dengan tetap bertahan dan fleksibel menghadapi situasi diluar diri yang seringkali diuji iman dan panggilan hidup.

Mencontoh cara Yesus menghadapi situasi yang tidak mendukung. Dia tetap tenang, tanpa melawan namun cerdas bersikap dan menjawab. Sekaligus mampu membuka pikiran yang buntu dengan kasih. Yang tahunya membalas.

Membandingkan hati

Bila mencoba membandingkan dengan Hati Yesus. Yang ada justru berbanding terbalik. Ketahanan untuk bertahan dalam penderitaan dan tetap mengasihi sesama sering tidak bisa nyambung.

Saat menderita maunya sesama juga alami hal yang sama. Lebih menderita malah. Biar impas. Bila hal seperti ini dibiarkan terus tanpa ada pihak yang mengingatkan, hancur dunia ini. Perselisihan terus terjadi.

Seusai mata kuliah Pragmatics, jeda waktu istirahat sekitar satu jam. Bidu mengajak beberapa rekan lain untuk ke kafetaria kampus.

“Sus, kami butuh pencerahan Sus,” kata Bidu.

Selesai makan siang, Bidu dan kawan-kawan meminta suster biarawati ini untuk berbagi kisah tentang cinta. Bagaimana mencintai seorang cowok dan hal memiliki cowok itu.

“Cinta itu adalah anugerah, patut disyukuri. Apalagi dengan lawan jenis. Bukti bahwa kita masih normal. Untuk memiliki tidak bisa sepenuhnya langsung menjadi milik. Cinta itu memberikan dia yang kita cintai hidup, bahagia dan berkembang. Tetapi bila dia mencintai tetapi membuat dirimu tertekan apakah benar itu cinta? Cinta atau nafsu untuk menguasai dan mempermainkanmu?,” jelas suster biarawati.

“Ya Sus. Bener. Bener juga Sus,” sambung Ino. “Ngapain juga hidup tertekan lalu kita nggak bisa ngapa-ngapain? Itu sama aja penyiksaan,” imbuhnya.

Mereka, Bidu, Ino dan rekan-rekan lainnya merenung dan sesaat kemudian menyetujui. Bahkan Mala mencatat kata-kata suster biarawati di sticky note Apple-nya.

Membawa hati orang yang sedang buntu dengan kasih Tuhan adalah salah satu poin penting mengenalkan kasih Tuhan. Membuka pengetahuan orang untuk lebih baik tanpa harus melakukan perlawan atau membalas pada orang yang telah menyakiti hati adalah wujud nyata membawa mereka kembali pada jalan Tuhan.

Berani bertahan berani menghadapi

Situasi yang tidak mendukung membuat hati gerah, jengkel dan ingin situasi ini cepat berlalu. Tetapi hal ini menjamin akan lebih baik? Kenyataan tidak. Tuhan terkesan membiarkan berada dalam situasi yang menekan.

Hati yang berani menghadapi situasi yang tidak nyaman, diperlukan. Untuk menjumpai pribadi-pribadi yang memiliki hati yang berbeda. Berbeda karena memiliki karakter yang lain yang kadang tak nyambung dengan yang diinginkan dan bisa jadi memiliki prinsip hidup yang berbeda.

Perbedaan-perbedaan ini menjadi sarana Latihan rohani untuk bertahan dan berani menghadapi. Berani untuk bertolak ke tempat yang dalam. Kekedalaman hati diri sendiri dan kekedalaman hati orang lain. Menjumpai berbagai macam situasi yang dialami dan menebarkan kasih Tuhan.

Bukan hanya sekedar menebar tetapi juga menanamkan nilai-nilai Injili. Selama berjalan bersama Tuhan akan selalu ada acara bagaimana menebar dan menanamkan kebaikan.

Buah-buah cinta

Buah-buah menebar dan menanam kasih Tuhan ini yang terasa indah dan hari-hari menjadi warna-warni dengan berbagai kisah. Inilah yang membuat tak ingin lepas dari-Mu. Tak akan pernah rugi jatuh cinta dengan Tuhan Yesus.

Ada saja pertolongan dari Tuhan melalui sesama dan peristiwa. Rasa bahagia yang tak bisa dijabarkan. Hanya kata terimakasih Tuhan, yang mampu merangkainya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here