Dunia Lain, Bau-bau Bunga Kematian di Pastoran, Kuasa Doa Kerahiman

0
821 views
Iustrasi.

BAPERAN – Bacaan PERmenungan hariAN.

Selasa, 31 Agustus 2021.

Tema: Tetap percaya.

  • Bacaan 1 Tes. 5: 1-6, 9-11.
  • Luk. 4: 31-37.

MANUSIA itu terbatas. Keterbatasan terletak pada kenyataan bahwa kita adalah mahkluk ciptaan. Lalu ditempatkan di dalam dunia yang juga merupakan ciptaan.

Betul, manusia adalah puncak karya Allah. Tetapi bagaimana pun, ia tetap merupakan bagian dari dunia ini. Mungkin kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat sedikit membuka misteri kehidupan semesta.

Namun, tetap tidak bisa menjawab secara utuh, total, dan konklusif.

Sebagai puncak ciptaan, manusia menjadi ajang perebutan. Perebutan itu tidak hanya pada apa yang  terlihat, relasi dan kedudukan. Tetapi juga pada apa yang tak terlihat.

Betapa berharganya pribadi manusia. “Yang lain” berusaha sekuat tenaga merebutnya. Dalam bahasa agama, manusia menjadi rebutan antara roh jahat dan Roh baik.

Di tengah-tengah perebutan itu, kadang-kadang manusia linglung. Ia tidak mampu memilih secara tegas,  apa yang membuat dia bisa semakin dekat kepada “Sang Pencipta”, Allah Bapa.

Ada banyak pengalanan kejatuhan, kegagalan bahkan kekeliruan dalam menafsirkan kehidupan. Keputusan-keputusan yang diambil belum tentu searah dengan maksud ia diciptakan.

Tetapi ada satu hal yang mengagumkan. Manusia dimampukan belajar berani berserah kepada Dia yang mencipta.

Dunia lain

Saya sedikit takut, bila berhadapan dengan orang yang “sungguh” kerasukan. Hati kecilku kadang meragukan. Betulkah ia kerasukan?

Saya tidak pernah belajar secara spesifik tentang hal itu. Juga saya tidak tertarik. Saya lebih berhasrat mensyukuri, memahami, menyadari dan belajar percaya bahwa Allah itu baik.

Di dalam dan melalui diri-Nya tidak ada satu pun yang luput dari kasih, perhatian, dan perlindungan-Nya.

Di mana pun saya diutus, belum pernah mengalami hal-hal yang mencekam, yang membuat saya kehilangan iman.

Sebagai imam pun, saya rasanya belum pernah menjumpai orang yang “dikategorikan” kerasukan iblis.

Saya percaya, Sakramen Baptis yang kuterima memampukan saya lebih terpaut pada Allah daripada menggubris hal-hal yang lain.

Saya percaya, selama dekat dengan Tuhan, kuasa iblis tak sanggup menyentuh atau mengganggu. Karena Allah setia melindungi dan bertindak bagi yang dikasihi-Nya, anda dan saya. Amin.

Bau-bauan

Tetapi saya sering mengalami tiba-tiba mencium bau bunga.

Bau bunga itu seperti di rumah duka. Kadang bau itu biasa saja, tapi kadang ada yang sangat menyengat.

Awalnya, saya tidak tahu harus apa dengan bau itu. Lama sekali hilang dan saya agak merinding.

Kata orang, “Ada setan, Mo.”

Akhirnya saya menyadari, bahwa memang ada “yang lain”. Secara spontan saya berkata, “Jangan ganggu saya. Nanti saya doakan.”

Dan dari pengalaman, bau segera menghilang. Tuhan sungguh menjagaku, saya tidak pernah lagi mencium bau itu di tempat itu.

Anehnya, saya mencium bau-bau itu justru malah di pastoran.

Saya percaya, “mereka” minta doa.

Dan kalau bau itu berkali-kali di tempat yang sama, saya berkata, “Jangan ganggu saya. Kamu boleh tinggal di sini sampai Tuhan berkenan. Saya doakan kamu selalu. Memang, Tuhan maha pengampun… dan kemudian tak tercium lagi.

Dari pengalaman riil ini,  saya menyadari bahwa saya tidak sendirian di alam fan aini.

Ada yang lain.

Mereka membutuhkan doa-doa.

Doa yang menyerahkan kehidupan mereka ke dalam kerahiman Tuhan; memohon kebaikan Tuhan menerima mereka dalam rumah Bapa.

Pengalaman itu menyadarkan juga, bahwa ada kehidupan yang lain setelah hidup di dunia ini. Dan saya tidak takut karena. Iman dan doa kita dapat menghantar pulang dengan aman ke rumah Bapa. Kita diutus dan dipercaya mendoakan.

Sungguh dahsyat kuasa doa itu.

Paulus berkata, “Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Kita hidup bersama dengan Dia.” ay 9-10.

Bersama orang-orang yang tercatat di dalam Injil hari ini, mari kita percaya dan berkata, “Alangkah hebatnya Sabda Yesus. Sabda kehidupan. Penuh wibawa dan berkuasa.” ay 36.

Tuhan, layak karena aku menjadi pendoa bagi sesama. Perlindungan-Mu, sungguh mengagumkan. Amin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here