MAJALAH Hidup sudah berkibar sebagai media Katolik di Indonesia lebih dari 76 tahun.
Media Katolik milik Keuskupan Agung Jakarta ini praktis menjadi rujukan bagi umat Katolik di Indonesia, terutama berkaitan dengan berita-berita seputar Gereja Katolik, keuskupan, paroki, umat, dan kegiatan-kegiatan kategorial besutan hirarki, paroki, dan umat.
Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masa kini, maka sekarang ini Majalah Hidup ingin melangkah lebih maju lagi. Juga semakin lebih modern.
Dalam artian, Majalah Hidup ingin menjangkau audiens pembacanya yang kian lama kian mengakrabi dunia digital. Setidaknya, mereka bisa membaca Majalah Hidup, namun dengan format suguhan yang lebih praktis, mobile, dan juga lebih fleksibel – kapan saja dan di mana saja bisa membaca Majalah Hidup sesuai kebutuhan dan kondisi setiap audiens pembaca.
E-Hidup resmi berkibar
Nah, untuk menjawab kebutuhan itu, maka hari Sabtu tanggal 17 September 2022 pekan lalu, secara resmi Majalah Hidup meluncurkan program format barunya dalam bentuk e-PDF.
Istilah resminya adalah e-Hidup.
E-Hidup ingin mengikuti tren media masa kini yang tidak hanya tampil visual hasil cetakan, tapi juga tampil visual secara digital.
Untuk misi besar dan jangka panjang itulah, Kardinal Suharyo selaku prelatus Keuskupan Agung Jakarta secara resmi merilis program suguhan baru Majalah Hidup dalam format e-PDF tersebut.
Meski demikian, format suguhan cetak masih tetap berlangsung.
Peluncuran e-Hidup berlangsung di Aula Paroki Katedral Jakarta di mana ikut hadir para undangan dari perwakilan kelompok-kelompok pelayanan kategorial di KAJ, sejumlah wakil dari tarekat religius, kolega bisnis dan para pemasang iklan.
Secara simbolis, acara itu dikemas dalam bentuk seremoni pengguntingan pita oleh Kardinal Suharyo didampingi Sonia Hartanti selalu Ketua Yayasan dan Romo Harry Sulistyo Pr selaku Pemimpin Umum sekaligus Pemimpin Redaksi.
Usai acara rilis tersebut, langsung digelar talkshow tentang tantangan media komunikas Katolik di era digital bersama Indra Charismiadji dengan fasilitator Tantri Moerdopo dan Sihol Siagian sebagai moderator.