Effata, Terbukalah

0
603 views
Ilustrasi: Yesus menyembuhkan orang buta. (Ist)

“IA menjadikan segala-galanya baik. Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikanNya berbicara.”

Saya tercengang-cengang menyaksikan beberapa anak bisu dan tuli berkomunikasi. Sambil menggerakkan tangan dan memperlihatkan mimik wajah, mereka bisa serius memperhatikan dan juga tertawa terpingkal-pingkal.

Itu yang saya saksikan ketika ada di antara anak-anak difabel beberapa waktu lalu dalm sebuah acara amal di Surabaya.

Penginjil Markus menceritakan kisah Yesus menyembuhkan orang yang bisu dan tuli. Betapa bahagianya orang itu, karena dia bisa mendengar dan bisa berbicara. Biasanya orang yang tuli sejak lahir akan menjadi bisu. Karena kita bisa berbicara dari mendengar orang lain bicara. Sambil menjamah telinga dan lidah penderita dan bersabda: Effata, Tuhan Yesus membebaskan penderita ini. Apa yang dilakukan Tuhan Yesus, adalah penggenapan apa yaang diramalkan nabi Yesaya (Yes 35: 4-7a): “Telinga orang tuli akan dibuka dan mulut orang bisu akan berbicara.”

Bagaimana dengan kita yang sehat, tidak bisu dan tidak tuli?

Sering kita tidak mau mendengar, berbuat seolah-olah tuli. Kita juga seringkali mempergunakan lisan untuk menyebarkan hal-hal kurang baik: Menceritakan nama orang, maki, kata kasar, bicara saat ibadat, dan lain-lain.

Bisa jadi kita jarang memberitakan kabar baik. Maka baiklah kita juga minta Tuhan Yesus menjamah kita lagi. Agar kita lebih suka dan siap mendengar hal-hal baik, mendengarkan firman Allah, mendengar nasihat orang lain dan juga mendengar keluhan derita sesama.

Juga agar bibir dan lidah kita selalu menuturkan yang baik-baik, menyebarkan kabar sukacita, bermadah memuji Tuhan. Effata, terbukalah adalah sabda Tuhan yang penuh kuasa. Semga telinga hati kita terbuka mendengarkan bisikan suara Allah dan mulut kita bermadah memuji Tuhan.

Selamat pagi. Salam dan doa berkatku.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here