TUHAN Yesus tidak hanya dikenal karena Dia adalah Tuhan. Yang membuat Dia dikenal oleh publik adalah karya-karya pelayanan nyata-Nya kepada umat.
Pada saat Dia berkarya pelayanan di tengah umat, makan dan minum pun tak sempat Dia sentuh (bdk. Mrk 6:31). Hingga cocok bila kita pun menyebut-Nya, sebagai tokoh yang super sibuk.
Namun, di tengah kesibukan pelayanan yang padat itu, Dia berani membuat keputusan untuk meninggalkan pelayanan sementara waktu, dan memilih pergi ke tempat yang sepi.
Dia menyepi ke tempat yang sunyi karena keramaian dan kesibukkan yang padat tidak bisa memberikan ruang terhadap kehidupan rohani-Nya. Dengan kata lain, kesibukan yang tidak mengenal istirahat bisa membunuh kehidupan rohani.
Pilihan Tuhan Yesus untuk menyepi ini, mengingatkan kita pada kisah penciptaan di Perjanjian Lama, dikatakan bahwa setelah enam hari Allah sibuk mencipta ini dan itu, maka pada hari yang ketujuh, Dia “beristirahat”. Dia memberkati serta menguduskanya (bdk.Kej 2:2-3).
Jadi, Allah yang mencipta saja ada waktu khusus untuk “beristirahat”. Apalagi kita hasil ciptaan-Nya.
Apa tujuan Tuhan Yesus meninggalkan kesibukan dan memilih “istirahat” dan menyepi ke tempat yang sunyi? Apa semata-mata untuk berdoa? Tidak. Dia datang kesitu untuk: duduk, diam, mendengar, merenung dan berdoa.
Tempat yang sunyi adalah tempat yang baik untuk mengontemplasikan dan memulihkan hidup secara keseluruhan. Dari tempat yang sunyi dan melalui pola hidup rohani ini, lahirlah kebijaksanaan dalam menilai dan menguraikan hidup. Melalui dan “diam” di dalam sana, kehendak Allah itu menjadi bersuara.
Dari tempat sunyi seperti itu, lahirlah keputusan dan pilihan-Nya pada murid-murid yang bermutu. Dan kita yang mengimani Dia di sini, juga menjadi bagian dari pilihan Dia dari tempat yang sunyi seperti itu. Kelak pola Tuhan Yesus ini, akan dipakai oleh Gereja di kemudian hari dalam bertindak dan memutuskan sesuatu.
Renungan: Apakah dengan menyepi ke tempat yang sepi, bisa menolongku untuk melihat diri secara baik?
Tuhan memberkati.
Apau Kayan,10.9.2019