Bacaan 1: Tob 6:10-11; 7:1. 6. 8-13; 8:1. 5-9
Injil: Mrk 12:28b-34
Kasih adalah tentang rasa, dimiliki setiap orang dan diekspresikan lewat perbuatannya kepada sesamanya (semua makhluk di dunia). Melalui kasih, seseorang membangun relasi dengan Tuhan, keluarga, sahabat, orang-orang dan makhluk di sekitarnya.
Tetapi, sebelum mengasihi pihak lain seseorang harus belajar mengasihi dirinya sendiri terlebih dahulu. Bagaimana bisa mengasihi pihak lain, jika terhadap diri sendiri saja tidak peduli.
Bacaan-bacaan hari ini menegaskan bahwa Allah itu kasih dan “Sang Penguasa Dunia”, seluruh makhluk bertekuk lutut di hadapan-Nya.
Bangsa Israel diberikan Hukum Taurat dengan 613 aturan di dalamnya, agar bangsa itu hidup benar dan kudus sehingga mereka menjadi umat-Nya selamanya. Itulah bentuk kasih Allah kepada “Bangsa Terpilih”.
613 aturan tersebut, sejatinya hanyalah berbicara kasih baik kepada Allah maupun kepada ciptaan-Nya. Sehingga dalam ajaran-Nya, Tuhan Yesus merangkumnya menjadi “Dua Hukum yang Terutama” dan kita kenal sebagai Hukum Kasih.
“Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.”
Demikian sabda-Nya.
Allah itu Esa (hanya Satu), tidak ada yang lain selain Dia.
Sehingga kasih yang terutama kita tujukan kepada-Nya saja, lalu yang kedua adalah kasih kepada seluruh ciptaan-Nya yang bisa kita lihat.
Dalam kisah Tobia dan Sara, untuk memutus kutukan setan Asmodeus, mereka berdoa berserah diri kepada Allah Sang Penguasa Dunia. Memohon keselamatan dan perlindungan hanya kepada-Nya dan mereka pun terlepas dari kutukan setan Asmodeus selamanya.
Allah telah menunjukkan kasih-Nya kepada Tobia dan Sara, yang memang telah ditentukan-Nya menjadi suami istri sejak semula.
“Dari Surga sudah diputuskan, bahwa ia (Sara) harus diberikan kepadamu (Tobia).”
Demikian kepercayaan Raguel, ayah Sara, bahwa oleh Allah mereka telah ditentukan untuk bersatu sebagai keluarga.
Pesan hari ini
Kasih adalah yang utama dalam iman dan bukan ibadahmu. Kalau tidak ada kasih dalam hidupmu maka tidak mungkin bisa mengasihi Allah, sesamamu bahkan dirimu sendiri.
“Meski perasaan kita datang dan pergi, kasih Tuhan bagi kita tidak.”