“Elementa Linguae Latinae”, Dasar Belajar Bahasa Latin bagi Formator Seminari Menengah

0
1,097 views
Para peserta dan pembimbing kursus pembelajara Bahasa Latin bersama dengan Romo J. Kristanto Suratman Pr dari Komisi Seminari KWI, Romo Andreas Suparman SCJ dari Dokpen KWI, dan Ibu V. Tri Prihatmini dari USD Yogyakarta.

PROGRAM kursus pembelajaran Bahasa Latin kali ini dilaksanakan dalam situasi yang berbeda. Setiap peserta wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat demi menjaga kesehatan pribadi dan bersama.

Ini disampaikan oleh Sekretaris Eksekutif Komisi Seminari KWI: Romo Joseph Kristanto Suratman Pr. Terjadi dalam perayaan ekaristi pembukaan kegiatan di mana segenap para peserta diteguhkan akan hal berikut ini.

Tujuan mengikuti kursus ini bukan untuk mengimbangi sesama peserta. Karena masing-masing memiliki situasi dan kemampuan yang berbeda.

Maka, tim pengajar kursus menjadi fasilitator untuk memberi sesuatu sesuai dengan kemampuan penerimanya.

Kursus ini diikuti oleh para formator dan pengajar Bahasa Latin di seminari-seminari menengah.

Para peserta pembekalan program belajar Bahasa Latin bersama narasumber.

Tahun ini ada delapan peserta dari enam seminari menengah di Indonesia, yaitu:

  1. Romo Stvevanus Devi Christiawan (Seminari Garum, Blitar).
  2. Romo Salto Deodatus (Seminari Wacana Bakti, Jakarta).
  3. Fr. Michael Randy (Seminari Stella Maris, Bogor).
  4. Fr. Konstantinus Aji Kurniadi (Seminari Stella Maris, Bogor).
  5. Fr. Romanus Arnaldo Doi (Seminari Mario John Boen, Pangkalpinang).
  6. Fr. Albert Slamet (Seminari St. Petrus, Banjarmasin).
  7. Bpk. Rainerius Hendro Prasetianto (Seminari Garum, Blitar).
  8. Bpk. Aloysius Kristiawan (Seminari St. Paulus, Palembang).

Dalam syering pengalaman, ada gambaran umum yang sama dari masing-masing peserta. Terkait dengan tugas sebagai formator dalam belajar dan mengajar Bahasa Latin.

Benar-benar baru dan asing

Secara umum, Bahasa Latin merupakan bahasa yang baru untuk para seminaris yang baru masuk.

Ada kesulitan dalam menghadirkan Bahasa Latin sebagai pelajaran yang lebih menarik dan tidak terkesan mencemaskan atau menakutkan.

Bertempat di RPCB Syantikara Yogyakarta selama dua pekan sejak 21 Juni 2021, para peserta kursus dibimbing untuk mendalami dan menyegarkan kembali materi-materi pengajaran Bahasa Latin oleh Romo Andreas Suparman SCJ dan Romo Emanuel Graha Lisanta Pr.

Ibu V. Tri Prihatmini dari Universitas Sanata Dharma menyampaikan materi tentang metode-metode pembelajaran.
Romo Andreas Suparman SCJ yang pernah berkarya di Seminari Menengah Santo Paulus Palembang dan kini Kepala Dokumentasi dan Penerangan KWI berfungsi menjadi nara sumber dalam program pembelajaran Bahasa Latin untuk para formator seminari-seminari menengah.

Elementa Linguae Latinae

Tiga buku Elementa Linguae Latinae menjadi sumber-sumber pendukung dalam kursus ini.

Dalam dinamika kursus, setiap peserta memperoleh berbagai pengalaman yang berbeda, antara lain:

  • ada yang harus mengingat kembali materi yang sudah bertahun-tahun tidak disentuh;
  • ada juga yang sekadar meng-update informasi serta materi baru yang lebih relevan untuk zaman ini.
  • ada juga yang mendapatkan pengetahuan baru karena belum pernah mendalaminya.

Pola pendampingan dalam kursus ini bersifat dinamis dan berorientasi pada kemampuan para peserta.

Selain pemberian materi pengajaran, para peserta diberi banyak kesempatan mengerjakan latihan-latihan untuk menerapkan teori-teori dasar dalam Bahasa Latin.

Latihan-latihan, baik secara pribadi maupun bersama, diharapkan mengasah kembali keterampilan dalam memahami Bahasa Latin.

Dinamika program pembelajaran bersama Bahasa Latin bagi para formatores seminari menengah yang diprakarsai Komisi Seminari KWI.

Pembekalan

Selain materi yang terkait Bahasa Latin, para peserta kursus juga diberi pembekalan mengenai metode-metode pembelajaran dan hal-hal  yang berkaitan dengan proses penilaian yang saat ini diberlakukan dalam kurikulum.

Sebagai guru, peserta kursus juga harus memiliki perangkat pembelajaran yang baik dan benar. Untuk itu, dalam kursus ini dihadirkan juga narasumber yang memiliki kompetensi di bidang pendidikan, terutama kurikulum.

Ibu Veronika Tri Prihatmini, dosen bahasa Universitas Sanata Dharma, ikut ambil bagian dalam mendampingi para peserta kursus.

Berbagai pengetahuan dan informasi terkait metode pembelajaran, sistem dan aspek penilaian, hingga pembuatan soal disampaikan beliau dalam beberapa bagian.

Dinamika diskusi dan simulasi para peserta kursus pembelajaran Bahasa Latin di antara para formator di Seminari Menengah.

Pendampingan yang diberikan pun bukan hanya bersifat teoretis.

Ada kegiatan simulasi yang dilaksanakan secara berkelompok untuk mempraktikkan beberapa metode pembelajaran yang ada.

Bagian ini cukup menarik antusiasme para peserta dan menciptakan keceriaan di dalam prosesnya.

Mengingat bahwa Bahasa latin memilki kompleksitas tersendiri dibandingkan mata pelajaran yang lain, maka para pengajar perlu memiliki cara untuk menghadirkan pelajaran ini dalam suasana yang dapat memunculkan ketertarikan dalam diri para seminaris.

Jika mungkin, para seminaris dapat ditantang untuk mampu menghasilkan suatu kreativitas dalam berbahasa Latin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here