HARI ini Yesus bersabda bahwa tanggunganmu lebih berat daripada Sodom.
Sodom adalah representasi orang-orang paling berdosa di masa Perjanjian Lama. Artinya di mata Allah, kita ini dikategorikan sebagai orang-orang lebih rendah kualitasnya daripada orang-orang Sodom.
Kalau ukurannya dosa, kita ini dinilai lebih berdosa, daripada Sodom. Mengapa?
Yesus mengingatkan:
Jangankan “membunuh”, bahkan “menipu” di zaman Yesus, lebih besar dosanya daripada di masa Sodom. Sebab Yesus sudah mengenalkan hukum “kasih”.
Kualitas orang dinilai dari apa ya dilakukannya pada Tuhan dan sesamanya. Contoh ekstrim: perbuatan “membunuh” orang pada zaman Sodom lebih ringan pertanggunjawabannya (baca: dosanya), dibandingkan di zaman Yesus.
Mengapa?
Karena orang di zaman Yesus sudah diajari Hukum Cinta Kasih: “Kasihilah musuhmu”, bukan lagi “mata ganti mata”.
Di zaman ini apa ulagi. Sebab kita sekarang sudah punya kesepakatan bersama: PBB, HAM, Negara dll. Terlebih lagi di era sekarang ini akses informasih begitu mudah. Setelah segala fasilitas dan kemudahan yang disediakan Tuhan, lewat kepiawaian hati dan otak manusia, (internet, digital, AI, dll), mestinya yang kita lakukan jauh lebih berkualitas di mata Allah.
Maka jika toh kita masih juga “membunuh” orang, jelas lebih berat pertanggungjawabannya, lebih besar dosanya.
Jangankan membunuh, menipu, membuat hoaks pun, lebih besar dosamya. Pertanyaannya bukan hukum mana yang kau langgar, tetapi, apa yang kau lakukan untuk Tuhan, untuk sedamamu, untuk ciptaan-Nya.
Pendeknya, mestinya yang kaulakukan untuk Tuhan, untuk sesama dan alam lebih baik daripada yang dilakukan orang di masa Sodom.
Apa yang dilakukan orang yang lebih “mampu” mestinya lebih baik daripada yang dilakuakan orang yang sederhana.
Kalau tidak, dosamu lebih besar daripada dosa Sodom.
YR Widadaprayitna
Mat 11: 20-24
H 230718 AA