DALAM menghayati hidupnya manusia dipengaruhi oleh emosi yang sering tersimpan dalam memori. Berkat memori orang sering membawa pengalaman masa lalu hingga hari ini.
Emosi itu bisa positif, bisa negatif. Emosi negatif sering lebih mendalam mempengaruhi kehidupan seseorang daripada emosi positif.
Emosi negatif
Emosi negatif menguasai manusia karena empat alasan.
Pertama, orang membenarkan pengalaman dan emosi masa lalu yang membuatnya marah, kecewa atau tidak bahagia (justifikasi). Ke mana-mana dia menceritakan emosi negatifnya kepada semua yang mau mendengarkannya. Semakin diceritakan, semakin mendalam luka-lukanya. Sebaiknya dia memaafkan orang lain dan berdamai dengan kejadian yang melukai daripada menceritakannya.
Kedua, orang melekat pada emosi negatif itu (identifikasi). Menganggap bahwa emosi negatif itu identik dengan dirinya. Emosi ini memenjarakannya. Sesungguhnya, pengalaman pahit tidak untuk melemahkan, tetapi mendewasakan.
Apa yang tidak bisa disembuhkan hendaknya ditanggung. Semangat ini akan membebaskan orang dari emosi negatifnya (disidentifikasi).
Ketiga, orang merasa dilecehkan. Psikolog mengatakan bahwa yang dilakukan orang biasanya untuk mendapatkan penghargaan (self-esteem). Jika tidak mendapat penghargaan sesuai dengan yang telah dilakukan, orang merasa kecewa; bahkan merasa direndahkan. Ingatlah, nilai diri seseorang tidak terletak pada pujian yang diberikan oleh orang lain.
Akhirnya, orang menyalahkan pihak lain yang dianggap menyebabkan kemarahan. Untuk mengesahkan kemarahannya orang mesti mempunyai alasan, yakni orang, lembaga atau kejadian yang tidak menyenangkannya. Kadang, kesalahan itu dicari-cari atau diciptakan untuk membenarkan kemarahan.
Emosi negatif itu tidak terhindarkan. Namun kita tidak boleh menyerah. Kalahkan emosi negatif itu dengan pikiran positif. Zig Ziglar berkata:”Positive thinking will let you do everything better than negative thinking will.” (Pikiran positif akan membantumu menjadi lebih baik daripada pikiran negatif).
Salam dari Universitas Katolik Widya Karya Malang
18 Januari 2018