[media-credit name=”google.com” align=”alignleft” width=”300″][/media-credit]TEMU Aktualisasi Spiritualitas Profesional dan Usahawan Katolik (TAS-PUKAT) tingkat nasional yang kedua di Kupang merekomendasikan beberapa program untuk membantu mengurangi kemiskinan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Ketua Panitia TAS-PUKAT II, Don Putra Gautama, program pengentasan kemiskinan itu dituangkan dalam sebuah kesepakatan kerja sama yang ditandatangani perwakilan dari Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Surabaya dan Keuskupan Agung Kupang (KAK).
“Ada empat program yang direkomendasi untuk meminimalkan kemiskinan di NTT yakni sektor pendidikan, perindustrian, peternakan dan perkebunan,” kata Don Putra seperti dikutip Antara di Kupang, Rabu.
Hadir dalam pertemuan yang berlangsung selama dua hari dari tanggal 8 Agustus sampai dengan tanggal 9 Agustus, puluhan usahawan dan sejumlah uskup agung dari berbagai daerah di Tanah Air.
Sementara itu, Ketua PUKAT Nasional, Michael Utama Purnama, optimistis bahwa PUKAT Keusukupan Agung Kupang mampu menjawab tantangan yang dihadapi masyarakat Nusa Tenggara Timur.
“Kami tidak bekerja sendiri, melainkan bekerja berjejaring dengan PUKAT Surabaya dan PUKAT Jakarta. Meskipun kami adalah pengusaha, apa yang kami lakukan bukan untuk mencari keuntungan. Kami ingin memberdayakan rakyat kecil NTT agar dapat maju bersama,” katanya.
Don Putra Gautama menjelaskan, program yang direkomendasikan dalam TAS-PUKAT tersebut merupakan jawaban atas apa yang disampaikan Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya saat menyampaikan rancangan Percepatan Pembangunan Daerah dan Program Desa Mandiri Anggur Merah 2011-2013 di depan peserta TAS-PUKAT.
“NTT memiliki berbagai masalah seperti kelaparan, kemiskinan dan pengangguran. Karena itu, saya minta PUKAT juga bisa membantu NTT,” kata Gubernur Lebu Raya.
Meski memiliki sejumlah masalah, NTT menyimpan sejuta potensi unggulan antara lain dibidang pariwisata yang bisa menjadi aset daerah seperti taman laut di Pulau Kepa Kabupaten Alor, Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat, Danau Tiga Warna Kelimutu di Kabupaten Ende, dan Pantai Nembrala di Kabupaten Rote Ndao.
Namun, menurutnya, berbagai potensi ini kurang diberdayakan karena investasi swasta masih rendah.
Gubernur berharap dengan kegiatan TAS-PUKAT yang dilaksanakan di Kupang ini dapat membantu NTT menyelesaikan masalah, khususnya dibidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
Kalo bisa tau, TAS PUKAT ini baru memulai programnya di th ini atau sudah ada program2 sebelumnya ya?
Trima kasih.
Terima kasih atas response.
Maaf terlalu lama merespon. Yang saya tahu TAS PUKAT di Kupang adalah yang kedua. Sebelumnya diselenggarakan di Surabaya tahun lalu. Program programnya dan semua seluk beluk Pukat, mungkin salah satunya bisa ditemukan di http://www.pukat.org. Semoga membantu.
Maaf Pak Mathias, pertanyaan saya belum terjawab. Ada informasi lebih lanjut?
Thanks.
Saya sampaikan kepada penulisnya.
Thanks mas Damar.
Sama-sama