Enak di Mulut, Berujung Maut

0
85 views

Puncta 16 April 2024
Selasa Paskah III
Yohanes 6:30-35

SERING kita dengar pepatah asing berbunyi “You are what you eat.” Apa yang anda makan mewakili siapa anda sesungguhnya. Apa yang kita makan mencerminkan siapa diri kita.

Ernerson, ilmuwan di Linkoping Swedia pernah mengatakan, “Enak sesaat di mulut, tetapi sakit di pinggul seumur hidup.”

Kalau Romo Sugito almarhum berkata, “caosanne enak ning ora kepenak.” Artinya makanan persembahan umat enak-enak tetapi bikin badan tidak enak alias bawa penyakit.

Kalau memberi persembahan makanan, bukan soal enak atau mahalnya, tetapi yang harus diutamakan adalah nilai kesehatannya. Demi menjaga kesehatan para imamnya. Kita harus berpikir, kalau sakit itu biayanya lebih mahal dari makanan yang kita persembahkan.

Apa yang kita makan terkadang hanya enak sesaat di mulut, terasa lezat di lidah. Tanpa kita sadari kita makan secara terus menerus dan akhirnya menimbun lemak, tinggi kalori dan penyakit di dalam tubuh.

Aturlah pola makan dan banyaklah berolahraga atau beraktivitas. Pilihlah makanan yang menuju kepada hidup sehat jangan mengejar makanan yang menuju hidup sekarat.

Orang banyak berbicara tentang manna, roti yang diberikan Musa kepada mereka di padang gurun. Tetapi Yesus menjelaskan bahwa ada roti yang diberikan Bapa, roti yang benar adalah roti yang memberi hidup.

Yesus berkata, “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”

Yesus adalah roti hidup yang kita terima dalam Ekaristi. Dia memberikan hidup-Nya agar kita tidak binasa melainkan memperoleh hidup yang kekal. Yesus berasal dari Allah. Dialah roti yang turun dari surga yang akan memberikan hidup kepada dunia.

Makan roti surgawi berarti menjadikan Yesus merasuk di dalam diri kita. Hidup kita diberi daya kekuatan oleh sabda dan hidup Yesus. Sabda Yesus menjadi makanan kita dan hidup Yesus menjadi pola perilaku kita.

Seperti apa yang dikatakan oleh Yesus, “Makanan-Ku adalah melaksanakan sabda Allah.” Kita pun diajak memilih makanan yang membawa pada kehidupan bukan malah membuat sakit penyakit yang mematikan.

Makan enak menu restoran,
Cek darah langsung opname.
Olahraga untuk jaga kesehatan,
Waspada jangan gagal paham.

Cawas, ayo terus berolahraga
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here